Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mata Coklat dan Mata Biru

13 Oktober 2021   19:40 Diperbarui: 13 Oktober 2021   19:50 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari pixabay.com dengan editing

Dalam diam
sepasang mata memandang sepasang mata lainnya.
Mereka berkata-kata dalam hening di ujung malam.

Aku berwarna biru, kata mata si pria
Aku berwarna coklat, sahut mata si wanita
Apa itu tidak akan jadi masalah? tanya mata pria.
Itu akan jadi masalah bagi mereka, tapi tidak bagiku, sahut mata wanita.

Dua pasang mata menyembunyikan dirinya di balik hangatnya pelupuk
untuk sesaat
lalu menatap bola mata berwarna kuning cerah di langit.
Tidak ada yang pernah menolak warna bola mata yang satu itu
siapa pun
di belahan bumi mana pun.

Sayang, berarti itu akan jadi masalah kita, timpal mata pria lagi.
Mungkin tidak, jika anak kita nanti memiliki mata biru dan coklat,
jawab mata wanita.

Lalu sepasang mata coklat mulai berpendar
begitu pula sepasang mata biru.
Kini
cahaya dua pasang mata itu jadi lebih semarak
dari bintang-bintang di langit malam.

Pemilik mata coklat pun mengulurkan tangannya.
Dia sudah siap memandang rembulan dari belahan bumi mana pun.

--- 

kota daeng, 13 oktober 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun