Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Senyum yang Jadi Candu

9 Oktober 2021   19:35 Diperbarui: 9 Oktober 2021   19:39 1441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi untuk puisi: Senyum yang Jadi Candu dari pixabay.com

Ada candu dalam rupa lekukan bibir, lesung pipi dan gurat wajah ketika kamu tersenyum. Menyenangkan tapi memabukkan.

Sehari saja tidak menikmati pesona itu aku bisa lesap, seperti kapal layar yang kehilangan angin. Fana, sepi dan sendiri di tengah luasnya samudera. Entah mantra apa yang kamu bubuhkan di situ.

Aku pernah mencari mantra tandingan, pun senyum candu dari gadis yang lain. Tapi belum ada yang bisa meluruhkan senyumanmu dari kepalaku.

Aku harus belajar melupakan senyumanmu, jadi aku tahu yang harus dilakukan. Aku akan memindahkan senyumanmu ke atas kanvas di dalam pigura.

Jika suatu waktu tubuhku sakau karenanya, aku punya lukisan itu sebagai penawar candu sementara. Ide bagus, bukan?

Tapi jika tidak berhasil juga, apa boleh buat. Aku pun harus memiliki cintamu.

--- 

kota daeng, 9 oktober 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun