Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Ampunilah Aku seperti Aku pun Mengampuni

6 Oktober 2021   20:52 Diperbarui: 6 Oktober 2021   21:22 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari pixabay.com

Berbuat dosa dan salah adalah hakikat manusia. Karenanya memohon ampun dan memberi ampun mestinya jadi satu hakikat lain.

Sayangnya, aku sering memisahkan mereka. Menolak memberi ampun pada yang lain dan di saat yang sama memohon ampun dari yang lain. Sebuah kontradiksi yang sering tidak disadari.

Tuhan ampunilah segala salah dan dosaku, doa yang kupanjatkan ke langit sampai kepala menyentuh tanah. Tapi setelah berdoa, aku berbalik dan menginjak kepala orang lain sampai ke tanah.

Ah, aku adalah kontradiksi.

Mestinya aku belajar berdoa demikian, Tuhan ampunilah segala salah dan dosaku, seperti aku pun mengampuni yang bersalah dan berdosa kepadaku. Jadi sebelum memohon ampun, aku harus jadi yang pertama memberi ampun.

Berat memang.

Atau bisa jadi mudah. Bukankah dosa dan salah adalah hakikat manusia?

--- 

kota daeng, 6 Oktober 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun