Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Catu Daya

30 Agustus 2021   19:25 Diperbarui: 30 Agustus 2021   19:43 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar untuk puisi Catu Daya dari pixabay.com

Bila darah mulai menanjak susah payah mengisi kepala
tulang-tulang bagai kehilangan tenaga
redup cahaya netra
dan beban semakin tajam menghujam pundak kita
mungkin pertanda tubuh dan jiwa sedang memberi tanda.

Tidak apa-apa.

Lelah
sudah jadi hakikat kita.

Seringkali
bertinju dengan kehidupan memang tidak mudah dijalani.

Suatu waktu kita menyarangkan tinju di wajah kehidupan dengan telak
di lain waktu kehidupan yang menyarangkan tinju di wajah kita dengan telak
kita berusaha saling mengungguli
tapi sejatinya tidak ada yang benar-benar kalah dan menang dalam pertandingan seperti ini.

Jadi nikmati saja
saat-saat tubuh dan jiwa memberi tanda untuk jeda
seperti bel yang dibunyikan di sudut ring.

Jeda bukan berarti kalah.
Mengisi kembali sumber-sumber kekuatan tubuh dan jiwa
adalah niscaya.

Kabar baiknya
kitalah yang menentukan waktu untuk membunyikan bel berikutnya.

--- 

kota daeng, 30 Agustus 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun