Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Menghitung Hati Nurani

20 Juli 2021   20:22 Diperbarui: 20 Juli 2021   20:44 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar untuk puisi Menghitung Hati Nurani dari freepik.com

Matahari di atas peradaban bersinar terik
tapi belum sanggup mengusir pandemi.

Pejabat yang satu berteriak prokes
pejabat yang lain bertamu ke hajatan.

Pemimpin agama yang satu melarang umat sembahyang ramai-ramai
pemimpin agama yang lain menghimbau ramaikan tempat ibadah.

Rakyat jelata yang satu sesak napas di parkiran rumah sakit
rakyat jelata yang lain
menghitung cuan dari bisnis tabung oksigen
dan bisnis kremasi jenazah.
Negeriku memang begitu

Mungkin sesekali kita bisa menghitung hati nurani
berapa banyak yang tersisa
dan berapa banyak tertinggal.

---

kota daeng, 20 Juli 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun