Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Gitaris Jadi Komisaris

30 Mei 2021   19:59 Diperbarui: 30 Mei 2021   20:59 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari  pixabay.com/

Di teras rumah yang sepi, Jono duduk di atas kursi rotan sambil memangku gitar bolong. Jemari tangan kirinya lincah berpindah-pindah senar, selaras dengan gerakan tangan kanannya. Jono mengikuti melodi dari gawai yang tergeletak pasrah di sisi Jono.

Lagu itu adalah lagu lawas dari Band Kucai, band favoritnya yang beraliran pop rock. Memang, lebih dari setengah daftar lagu dalam gawai Jono itu adalah lagu-lagu dari Band Kucai ini, mulai dari album paling pertama sampai album teranyar.

Beberapa jangkrik yang tadi masih berbunyi sesekali, kini hening karena tahu diri. Bulan sabit yang baru saja naik ke langit malam juga seperti betah menikmati alunan gitar Jono.

Keasyikannya bermain gitar terganggu sejenak karena gawainya bernyanyi nyaring pertanda ada panggilan masuk. Setelah dicek, itu dari panggilan dari Bahrun kawan karibnya dari sebelah kompleks.

"Kenapa, Run?" Jono menjawab panggilan itu.

"Jon, ke pos depan kompleks, yuk, kurang satu orang lagi untuk main kartu remi!"

Jono menjawab dengan mengecilkan volume suara, takut istrinya di dalam mencuri dengar.

"Masa sih?"

"Iya, cepetan!"

"Tapi ... gak enak, Run. Istri lagi sibuk tuh di dapur, ngurus pesanan catering orang. Kalau aku menghilang begitu saja, bisa-bisa dimakan hidup-hidup pulang nanti."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun