Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Munarman Ditangkap Densus 88, Bisakah Lolos Kali Ini?

27 April 2021   20:52 Diperbarui: 27 April 2021   21:37 2174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Munarman yang kerap mengundang kontroversi. Gambar dari nasional.kompas.com 

Apa yang membuat berita penangkapan Munarman kali ini menjadi berita besar, bahkan nama Munarman sampai jadi trending topic di lini masa twitter? Menurut saya, pertama karena Munarman adalah tokoh kontroversial yang memang kerap muncul di lini masa, kedua, yang menangkapnya adalah Satuan Densus 88 dan ketiga, penangkapannya terkait keterlibatannya dalam kegiatan baiat teroris di tiga kota: Makassar, Medan dan Makassar.

Munarman pernah berkelit, tidak mengetahui kegiatan baiat tersebut (di kota Makassar).  Pada acara seminar yang dihelat FPI kota Makassar tahun 2015, Munarman membawakan materi tentang geostrategi dan geopolitik global. Jadi tidak mengetahui sama sekali bahwa kegiatan tersebut dirangkai dengan agenda lain (pembaiatan kepada kelompok teroris ISIS), tuturnya pada salah satu sesi wawancara program Mata Najwa.

"Saya tidak tahu karena saya yang diundang di Makassar. Karena materi saya begitu, saya ditawarkan. Karena tiket saya besok baru pulang dan itupun siang, mereka pun menawarkan besok masih ada lagi. Ikutlah saya di situ. Saya kira itu sama. Ternyata ada itu," demikian kutipan wawancara yang diperoleh kompas.com dari program Mata Najwa.

Memang selama ini, Munarman cukup sering berurusan dengan pihak kepolisian. Jadi berita penangkapannya mungkin bukan berita besar bagi sebagian orang. Tapi jika kita mencoba menghubung-hubungkan beberapa peristiwa terorisme di tanah air yang terjadi kurang lebih sebulan terakhir, bisa jadi urusan kali punya buntut panjang.

Sejauh ini pihak kepolisian belum mengungkap secara detail bagaimana keterlibatan Munarman pada baiat terorisme di tiga kota tersebut. Tapi dengan penangkapan ini, bisa jadi pihak kepolisian telah menemukan benang merah hasil dari penelusuran dan penangkapan beberapa terduga teroris pasca ledakan bom bunuh diri di Katedral Makassar (28/3) yang dilakukan oleh sepasang pasutri.

Apakah Munarman benar-benar punya andil besar dalam gerakan terorisme di tanah air? Biarlah nanti waktu dan proses hukum yang akan menjawabnya

Terlepas dari sepak terjangnya yang kerap kontroversial, saya pribadi langsung punya kesan kurang baik terhadap bapak yang satu ini sejak peristiwa penyiraman minuman ke sesama narasumber pada sesi wawancara di salah satu stasiun televisi swasta.

Kedua narasumber, Munarman yang saat itu diundang dalam kapasitasnya sebagai perwakilan FPI, dan Tamrin Tomagola, Sosiolog UI sedang terlibat adu urat leher tentang isu sweeping tempat hiburan malam. Munarman yang merasa tidak senang karena ucapannya sering ditimpali oleh Tamrin, pada satu kesempatan mengambil air minum yang disajikan di atas meja dan menyiramkannya ke wajah Tamrin.

Saat itu saya langsung bertanya-tanya dalam hati, kenapa bisa orang yang temperamental seperti itu bisa hadir pada acara live TV nasional? Oke, selama ini banyak juga tokoh yang gemar berapi-api dan meledak-ledak saat disiarkan secara live. Tapi rasa-rasanya saya belum pernah melihat yang sampai menyiram wajah lawan bicaranya.

Selain kurang etis, tindakan seperti itu juga bisa menimbulkan kesan negatif penonton terhadap sosoknya secara personal maupun terhadap lembaga/organisasi yang diwakilinya.

Nah, terbukti kemudian wajah Munarman kerap menghias pemberitaan karena urusannya dengan pihak kepolisian, mulai dari kasus penganiayaan, penghinaan terhadap orang lain, pernyataan kontroversial dan lain-lain.

Jika selama ini Munarman selalu lolos, entah mengapa saya punya feeling kuat kali ini situasinya akan berbeda. Kita tunggu kelanjutan kisahnya.(PG)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun