Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Minggu Palma dan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

28 Maret 2021   12:51 Diperbarui: 28 Maret 2021   13:00 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari kompas.com

Hati2 teroris msih ada. Kasus bunuh diri di katedral

Jam 10.26.katedral makassar

Demikian pesan whatsapp (sesuai tulisan aslinya) yang beredar beberapa waktu lalu pada salah satu whatsapp group di gawai. Saya tersentak. Ini di katedral mana? batin saya.

Saya pun lanjut membaca rangkaian pesan yang sudah sambung menyambung di sana. Astaga! Ternyata di Katedral Makassar peristiwanya.

Tidak lama kemudian, beritanya pun muncul satu-satu di media sosial. Di whatsapp group yang lain juga mulai ramai unggahan peristiwa ini. Foto-foto dan video dari lokasi pun bermunculan.

Minggu Palma Kelabu

Hari ini (28/3) Gereja Katolik merayakan hari Minggu Palma yang merupakan awal pekan suci dan akan paripurna pada hari raya Paskah minggu depan. Momentum yang mestinya jadi waktu kontemplasi untuk merenungkan kisah sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus, rangkaian peristiwa iman bagi umat kristiani, harus ternoda karena peristiwa kelabu ini.

Padahal sudah lama tidak terdengar lagi berita tentang ledakan-ledakan bunuh diri di rumah ibadah sehingga kita mulai merasa tenang. Ternyata masih ada oknum teroris yang bergerak diam-diam dan berujung pada peristiwa bom bunuh diri siang tadi. Kita semua terkejut, apalagi umat kristiani yang mestinya memasuki pekan suci dalam suasana batin yang tenang.

Keuskupan Agung Makassar yang diwakili oleh Kuria Keuskupan segera menyampaikan pernyataan melalui channel Youtube Komisi Sosial Keuskupan.

Syukurlah, Uskup dan para pastor yang tinggal di lingkungan keuskupan (satu kompleks dengan gereja Katedral) saat ini dalam keadaan baik-baik saja. Namun untuk mengantisipasi keadaan, rangkaian misa Minggu Palma di gereja Katedral yang mestinya juga dijadwalkan siang ini dan sore nanti terpaksa ditiadakan.

Sementara itu, sejumlah umat dan petugas yang mengalami luka-luka saat ini sedang dalam perawatan intensif di rumah sakit.

Keuskupan juga meminta segenap umat tetap tenang menyikapi keadaan ini.

Tapi bagaimana pun juga peristiwa bom bunuh diri ini membuat memori tentang kejadian-kejadian serupa bermunculan kembali.

Kami kebagian jadwal Misa Minggu Palma sore nanti. Memang paroki kami cukup jauh letaknya dari gereja katedral, tapi tetap saja berita ini meninggalkan perasaan was-was di hati. Istri saya sampai bilang, "Tahun lalu kita minggu Palma nonton live streaming gara-gara Covid. Sekarang sudah bisa misa tatap muka, masa harus live streaming lagi gara-gara bom bunuh diri?"

Benar juga. Perasaan was-was seperti itu pasti bukan saja menimpa kami, tapi juga banyak umat kristiani lainnya. Jika para pelaku bom bunuh diri itu bermaksud menebar teror, sedikit banyak tujuannya telah tercapai.

Lokasi Kejadian

Gereja Katedral Makassar berlokasi di jl. Kajaolalido Kecamatan Ujung Pandang, Makassar. Saat peristiwa tersebut terjadi, Misa belum lama usai, sehingga umat mulai keluar gereja. Sebagian umat yang ikut jadi korban sudah sampai ke pintu utama, tempat bom bunuh diri meledak.

Untunglah sekuriti gereja Katedral cukup sigap mencegah dua pelaku yang mengendarai motor untuk masuk ke lokasi gereja, karena sejak awal telah melihat gerak-gerik mereka yang mencurigakan. Akhirnya bom pun meledak di luar pintu pagar. Jika berhasil masuk ke areal halaman, pasti jatuh korban jauh lebih banyak.

Dari update berita, sejauh ini tercatat sembilan orang dari petugas dan umat yang mengalami luka-luka dan sedang dalam perawatan. Para pelaku sendiri langsung tewas bersama bom bunuh dirinya.

Mudah-mudahan para korban segera pulih kembali dan pihak berwenang bergerak cepat memindai jejak pelaku bom bunuh diri ini. Apakah lone wolf (bergerak sendiri) atau masih ada jaringan yang akan beraksi di tempat lain. (PG)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun