Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Setiap Tetes

28 Januari 2021   19:20 Diperbarui: 28 Januari 2021   19:22 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari sains.kompas.com

Setiap tetes keringat ayah
dan setiap tetes air susu ibu
membasahi bumimu
membuatnya jadi tanah yang layak dijejaki kehidupan.
Memberinya nutrisi
sehingga pohon-pohon di bumimu dapat tumbuh menggapai langit
kamu tidak kekurangan pangan yang memberimu kehidupan
dan sungai-sungaimu mengalir memelihara kehidupanmu.

Seiring waktu
kamu telah memiliki tangan yang cukup perkasa
dan kaki yang kekar
untuk menjaga duniamu sendiri.
Sedangkan ayah dan ibu telah menjadi renta
keringatnya sudah tak bisa terperah
dan air susunya telah mengering.

Tapi apa yang kamu berikan kepada mereka?

Selembar surat yang membuat mereka harus mengadu nasib
di depan hakim.

---  


kota daeng, 28 Januari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun