"Haah?" Jojon terkejut. "Tidak kebanyakan, Bro? Nanti keuntungan kamu tipis sekali."
"Lah, tipis masih mending daripada gak dapat orderan sama sekali. Sudah, sekarang-sekarang ini aku gak mau banyak hitung-hitungan. Yang penting dapat orderan dulu. Nah, bagaimana kalau kita kerja sama saja. Kamu bakal kebagian 5% sampai 10% komisi kalau bantu cari pesanan, tergantung dari banyak atau seidkitnya pesanan yang masuk. Kamu kan punya banyak teman dan kenalan di luar sana."
"Serius, Bro?" tanya Jojon dengan mata berbinar-binar.
"Kapan sih aku main-main untuk urusan cuan?" Doni lalu berdiri sembari memegang gelas kopinya. "Eh, aku mau tambah kopi ke belakang nih. Aku bawain sekalian atau bagaimana?"
Tapi sepertinya Jojon tidak terlalu tertarik menjawabnya, karena sekarang dia sudah sibuk dengan kalkulator HP-nya, menghitung potensi pendapatan lain-lain dari broker sablon baju itu. Doni pun menggeleng kecil sambil senyum-senyum.
Memang seperti inilah potret masyarakat kita yang sudah terbiasa beradaptasi dengan segala problematika hidup. Selalu ada jalan untuk mereka yang tekun dan gigih berusaha. Pilkada mau jalan atau ditunda, rakyat harus tetap makan, bukan?