Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Purnama Kontemplasi

8 Juli 2020   19:00 Diperbarui: 8 Juli 2020   18:53 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari freepik.com

Seperti biasa
malam yang dingin jatuh di atas sabana
tapi kali ini tanpa siulan angin.

Embun yang jatuh dari daun palem
menyapa tanpa kata
kunang-kunang di atas dandelion.
Belalang sembah sejenak berhenti menghitung bintang-bintang di langit yang bersih
dan di antara dahan pinus laba-laba berhenti menenun.

Semua penghuni padang sedang mendengarkan keheningan
seperti purnama yang hanyut dalam kontemplasi.

Memang ada masanya roda bumi berhenti berputar
sejenak
membiarkan semesta mengecupnya dalam diam
membiarkan keabadian dan kefanaan bertemu dalam hening.

Sampai purnama menyelesaikan kontemplasinya.
 
Saat itu matahari telah menunggu di awal hari
dan seperti biasa
pagi yang hangat penuh semangat
membuka selimut mimpi penghuni sabana.

---

kota daeng, 8 Juli 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun