Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

RUU HIP No! Corona Yes!

24 Juni 2020   20:49 Diperbarui: 24 Juni 2020   20:58 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari kompas.com (tangkap layar kompas.tv) 

Unjuk rasa menolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan gedung DPR/MPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan menjadi salah satu headline di portal berita kompas.com malam  ini.

Sejak bergulirnya isu RUU HIP masuk ke dalam program legislasi DPR RI, sejumlah penolakan terjadi di tengah masyarakat. Berbagai organisasi massa mengeluarkan menyampaikan sikapnya menolak pembahasan RUU tersebut yang dinilai tidak urgent dilakukan di tengah pandemi.

Bahkan organisasi sebesar PBNU dan Muhammadiyah pun mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap kelanjutan pembahasan RUU ini.

Puncaknya, siang ini (24/6) sejumlah massa dari beberapa elemen masyarakat melakukan unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR RI untuk menolak pembahasan RUU tersebut dan memintanya ditarik dari prolegnas 2020.

Perwakilan massa meminta agar dapat bertemu dengan Ketua DPR RI Puan Maharani, namun karena berhalanan mereka hanya diterima oleh Sufmi Dasco Ahmad, wakil ketua DPR RI.

Pernyataan sikap masyarakat dalam mempertahankan eksistensi Pancasila sebagai dasar negara adalah hal yang positif.

Yang disayangkan adalah unjuk rasa yang melibatkan ratusan orang ini sedang berlangsung di tengah masa pandemi dan PSBB transisi. Saat-saat sekarang ini belum merupakan waktu yang tepat untuk berkumpul atau mengadakan keramaian. Apalagi kompas.com juga menurunkan berita, ditemukan banyak yang tidak menggunakan masker selama berunjuk rasa.

Untuk urusan mengenakan masker saja, tidak disiplin, apalagi untuk urusan protokol kesehatan yang lain seperti physical distancing.

Kita menghargai upaya para pengunjuk rasa untuk menunjukkan kecintaannya pada dasar negara kita, tetapi dengan mengabaikan protokol kesehatan di tengah-tengah pandemi, unjuk rasa justru malah nampak jadi kontroversial.

Dengan mengabaikan sejumlah protokol kesehatan, kerumuman massa pada unjuk rasa hari ini berpotensi besar menjadi klaster baru penyebaran virus corona yang selama ini bersusah payah ditekan tingkat penyebarannya.

Jika dalam beberapa hari ke depan ada anggota pengunjuk rasa yang terpapar Covid-19 maka seluruh peserta unjuk rasa berpotensi menjadi ODP, dan butuh waktu lama untuk melakukan tracing secara menyeluruh.

Sekadar informasi, penambahan kasus baru Covid-19 hari ini sebanyak 1.133 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi secara nasional berjumlah 49.009 kasus. Mari berharap mudah-mudahan kekhawatiran saya terhadap peserta unjuk rasa di atas tidak terjadi. (PG)

---

Referensi:

megapolitan.kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun