Ingin ikut membeli juga tapi masih pikir-pikir, karena harga satu produknya jika dirupiahkan harganya hampir empat ratus ribu rupiah. Sayang duitnya. Hehe
Saya juga berbelanja, tapi produk yang dibeli lebih ramah di dompet (dan dapat langsung dinikmati) seperti banana chips, snack rumput laut dan penganan lainnya. Beberapa anggota Credit Union kami juga memproduksi banana chips.
Harga Banana Chip di galeri OTOP Center sekitar 30 ribu Rupiah per bungkus, padahal dengan volume yang kurang lebih sama, anggota Credit Union kami menjualnya dengan harga 10-15 ribu Rupiah saja. Memang dengan kemasan yang jauh lebih menarik, harga juga bisa dibuat lebih mahal.
Saat ingin membayar saya sedikit terkejut karena rupanya kasir galeri masih melayani pembelian secara manual. Untunglah setiap produk sudah memiliki nomor registrasi sendiri sehingga petugas kasir tidak kesulitan menemukan harga produknya.
Gedung OTOP Center sendiri bisa dibilang cukup megah dengan fasilitas yang lengkap mulai dari galeri, ruangan pelatihan sampai toilet umum yang nyaman dan bersih karena memang didesain untuk memamerkan produk dan menerima wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Salah satu petugas OTOP Center mengatakan sebelum kedatangan rombongan kami, juga ada rombongan wisatawan lain sebelumnya yang datang untuk meninjau dan berbelanja.
Demikianlah pengalaman berharga saat meninjau OTOP Center, salah satu sentra pemasaran dan pengembangan produk yang dihasilkan masyarakat Thailand. Banyak hal yang bisa dipetik dan diadopsi untuk ide pengembangan UMKM di tanah air. (PG)