Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Allah yang Melengkapi Seluruh Bukti, Blunder atau Tawakal?

26 Juni 2019   15:35 Diperbarui: 26 Juni 2019   15:56 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2

Bagaimana hasil akhirnya? Saya bilang bukan urusan saya, biarlah Allah yang menentukan hasil akhir. Kami menghadirkan bukti yang kami punya, biarkan Allah yang melengkapi seluruh bukti itu. Simpel saja, gitu lho

Demikian ucapan Bambang Widjojanto sebagaimana dikutip beberapa portal berita daring.

Pernyataan ini kemudian menjadi ramai diperbincangkan warganet. Tagar #ajaranbambang yang merujuk pada pernyataan kuasa hukum Prabowo-Sandi dalam sengketa hasil pilpres di MK tersebut sempat masuk ke tangga trending topic twitter tanah air kemarin. Bahkan banyak juga warganet yang menjadikannya bahan lucu-lucuan, seperti beberapa contoh kicauan di bawah ini.

tangkap layar linimasa twitter. Gambar dokpri
tangkap layar linimasa twitter. Gambar dokpri

tangkap layar linimasa twitter. Gambar dokpri
tangkap layar linimasa twitter. Gambar dokpri

tangkap layar linimasa twitter. Gambar dokpri
tangkap layar linimasa twitter. Gambar dokpri
Sah-sah saja menjadikannya lelucon, jika memang kita menganggap pernyataan tersebut sebagai blunder dari seorang tokoh sekaliber Bambang Widjojanto. Pada sudut pandang ini kita bisa kembali ke belakang sekitar satu tahun, mengingat pernyataan Amien Rais yang substansinya hampir sama.

Saat itu Amien Rais getol menyuarakan 2019 ganti presiden dan meminta pendukung-pendukungnya untuk sering-sering berdoa agar Tuhan mengabulkan permohonan mereka. "...kalau belasan juta tiap hari itu berdoa, Allah malu tidak mengabulkan," demikian pernyataannya. (baca Personifikasi Tuhan yang Kebablasan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun