Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tidak Selamanya Penundaan Itu Bersifat Negatif Lho

7 Juni 2019   20:34 Diperbarui: 7 Juni 2019   23:55 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari https://theincrease.com

Menunda itu mahal.

Mungkin nasihat seperti ini sudah sering anda dengar. Menunda pekerjaan atau tugas hanya akan membuat kita menumpuknya untuk dikerjakan di kemudian hari. 

Padahal saat waktu itu tiba, kita mungkin akan memiliki pekerjaan atau tugas lain yang tidak kalah pentingnya. Akibatnya kita harus bekerja ekstra untuk menuntaskan tumpukan tugas tersebut. Bekerja ekstra artinya cost juga ekstra.

Kita bisa juga mengambil pilihan lain membiarkan ritme pekerjaan tetap seperti biasa dengan risiko pekerjaan tidak tuntas. Konsekuensinya adalah penilaian kinerja kita menjadi rendah, hilangnya kepercayaan orang lain atau malah kita harus mengganti rugi sesuatu. Ini juga cost.

Tapi penundaan itu tidak selamanya berkonotasi negatif. Dalam hal lain, menunda itu bisa jadi bermanfaat untuk kita. Menunda bermain game karena kita sudah harus beristirahat malam, misalnya. 

Dengan menunda kesenangan sesaat untuk membiarkan tubuh beristirahat, kita sudah melakukan hal yang tepat untuk investasi kesehatan jangka panjang.

"Kita biasa mengerti sebenarnya apa yang terbaik bagi tubuh kita, namun pengetahuan itu seringkali tidak seiring sejalan dengan tindakan yang kita ambil."

Untuk mengatur kehidupan kita lebih baik dan menghindari hal-hal buruk terjadi, keterampilan menunda malah penting untuk kita miliki. Berikut beberapa contoh penundaan yang dapat dilakukan untuk membuat hidup lebih baik.

Menunda Berutang

Ingin gawai paling anyar, padahal harganya selangit? Atau ingin membeli barang-barang branded yang sebenarnya tidak dibutuhkan berbekal kartu kredit? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun