Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Demit] Teka-teki Belum Terpecahkan

17 Maret 2019   21:28 Diperbarui: 17 Maret 2019   22:40 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari istockphoto.com/

Wanita itu ... aku juga seperti mengenalnya. Tapi kenapa tiba-tiba sebagian hatiku mengatakan wanita itu tidak benar ya?

"Kalian tadi kecelakaan. Ron... meninggal di tempat," ucap lelaki itu. Genggamannya semakin erat. "Syukur kamu masih selamat, Sayang. Warga di sekitar tempat kecelakaan menelepon Nikita dari handphone Ron. Tapi tempat kecelakaannya jauh sekali. Kalian hendak kemana sebenarnya?"

"Kamu," ah ternyata bibir dan suaraku masih berfungsi. "Kamu siapa? Ron siapa?"

Lelaki itu terkejut.

"Kamu tidak ingat?"

Aku menggeleng lemah. "Aku sedang berusaha mengingat."

"Aku Reno, tunangan kamu," bibir lelaki itu bergetar.

Gantian aku yang terkejut.

"Tunanganku?"

Sial! Aku sadar, aku bahkan tidak ingat namaku sendiri.

Lelaki itu, Reno, mengangguk mantap. Tapi dadaku terasa memanas begitu pula dengan sel-sel otakku. Sepertinya jantungku bekerja memompa darah lebih keras dari biasanya. Tanpa sekehendakku tanganku mulai bergerak-gerak sendiri. "Siapa aku?" gumamku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun