Mohon tunggu...
Philip Manurung
Philip Manurung Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

lahir di Medan, belajar ke Jawa, melayani Sulawesi, mendidik Sumatera; orang Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Bencana Lingkungan Lima Tahunan yang Bernama APK

15 April 2019   18:53 Diperbarui: 16 April 2019   13:00 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Berkat yang berubah menjadi Taman Baliho selama masa kampanye 2019. Sumber: dokumentasi pribadi

Tidaklah sulit untuk memperkirakan seberapa besar limbah plastik yang ditimbulkan. Ambil contoh dari Sumatera Utara. Menurut laporan yang diturunkan Kompas.com hari ini (15/04), APK yang tercatat di kota Medan ada sebanyak 4.261 spanduk, 713 baliho dan 2.361 umbul-umbul.

Kita asumsikan bahan spanduk dan baliho yang dipakai adalah jenis flexi Korea, dengan gramasi (berat per meter persegi) 300 gram. Anggaplah rata-rata luas selembar spanduk (horizontal) dan baliho (persegi) masing-masing 4 meter persegi. Maka, limbah seluruh APK berbahan plastik di Medan berbobot tidak kurang dari 5.968 kg. Sekitar enam ton limbah plastik terkumpul dalam semalam! Belum termasuk limbah umbul-umbul berbahan kain sintetis.

Sekitar enam ton limbah plastik terkumpul dalam semalam! Belum termasuk limbah umbul-umbul berbahan kain sintetis.

Apa yang Dapat Dilakukan terhadap Sampah APK?
Para salesman telah lama mengetahui bagaimana nasib spanduk di warung atau toko setelah selesai masa tayangnya. Sifatnya yang anti-air sering dimanfaatkan sebagai penutup kandang atau penambal atap warung. Yang lain menggunakannya untuk melapis meja makan. Jika beruntung, Anda mungkin pernah menemukan meja-meja seperti itu di warung-warung makan.

Pernahkah Anda bertanya-tanya, ke manakah perginya materi-materi baliho superbesar di jalan-jalan protokol itu setelah dicopot? Lihatlah truk-truk barang yang melintas. Selain terpal, tidak jarang gerobak truk ditutup dengan materi bekas baliho untuk melindungi muatan sayur atau buah dari hujan. Dalam kondisi baik, selembar limbah baliho berukuran 8 x 4 meter persegi dapat dihargai Rp 1,5 juta.

Dalam kondisi baik, selembar limbah baliho berukuran 8 x 4 meter persegi dapat dihargai Rp 1,5 juta.

Sebuah perusahaan daur ulang berbasis di Bandung menaruh keprihatinan terhadap sampah visual APK. Dalam upcoming project-nya yang bertajuk "The Trash Bag Project", Parongpong bercita-cita merekayasa limbah APK menjadi barang-barang yang berguna, seperti tas.  

Rencananya, mereka akan menggelar "Happiness Festival ID" pada tanggal 27-28 April 2019 di Lapangan Banteng, Jakarta (parongpong.com). Tujuannya, untuk mengumpulkan dan mendorong transformasi penanganan terhadap sampah-sampah APK.

Namun, harus diakui, semua penanganan terhadap sampah APK berbahan dasar plastik tidak akan menyelesaikan masalah. Bila produksi sampah flexi lebih laju daripada kemampuan daur ulang, maka sampah itu akan tetap menumpuk. Merekondisi maupun mendaur ulang sampah APK tidak akan maksimal bila tidak disertai usaha mengurangi produksinya. Solusinya, APK berbahan flexi harus dilarang.

Solusinya, APK berbahan flexi harus dilarang.

Memimpikan Demokrasi yang Ramah Lingkungan
Beberapa negara sudah merintis jalan menuju demokrasi yang ramah lingkungan. Akhir tahun lalu, Partai Keadilan dan Pembangunan, yang dipimpin Recep Tayyip Erdogan, telah mengamanatkan penghapusan APK tradisional (trtworld.com; 6/12/2018). Mulai 2019, para pejabat partai dilarang memasang spanduk, baliho, dan stiker. Mereka hanya diizinkan memasang bendera dan banner di kantor-kantor partai. Kegiatan kampanye akan difokuskan lewat internet dan media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun