Mohon tunggu...
Ahmad Yani
Ahmad Yani Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya suka naik gunung dan backpacking dan lagi mencoba menulis apa aja yang bisa ditulis.. terutama tentang catatan perjalananku..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

The Long Journey in Qatar

6 September 2012   22:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:49 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa hari begitu cepat berlari. Perasaan baru kemarin aku merasakan roda-roda pesawat Emirates mendarat di Doha Airport. Kini 5 bulan sudah kuhirup udara sahara dinegeri kaya minyak dan gas bumi. Negeri yang 70% penduduknya para imigran. Ya, Qatar namanya.

Qatar  adalah negara dengan pendapatan perkapita tertinggi di dunia yaitu USD 88.222 atau setara Rp 805 juta pertahun. Jumlah penduduknya pun hanya 1,8 juta jiwa yang mana warga asli Qatar yg disebut "Qatari" hanya 30% saja selebihnya pendatang yang kebanyakan dari India, Sri Lanka, Nepal, Filipina, dan beberapa negara Timur Tengah seperti Mesir, Yaman, Somalia juga dari Indonesia tentunya termasuk saya ini...hehe

Berhubung menjadi negara kaya maka taraf hidup disinipun sangat tinggi. Sebagai contoh harga sewa flat (1 kamar) berkisar antara 3000 sampai 4000 QR (Qatar Real) atau setara dengan Rp 7,5 juta hingga 10 juta. Tapi satu kamar ini bisa disharing 4 hingga 6 orang. Belum lagi makan yang paling murah itu 10 QR/ Rp 25 ribu di Resto India, dengan menu Nasi+Ayam goreng  atau Nasi+Daging. Kalo dibandingkan dengan tanah air harga-harga disini lebih mahal 3-4 kali lipat. Kalo mau murah yah masak sendiri... Saya aja yang tadinya gak hobby masak jadi jago masak..^_^

Asyiknya tinggal disini adalah murahnya harga mobil . Kalo melihat lalu lintas di Qatar maka mobil yang paling banyak lewat itu yah LAND CRUISER. Mobil mewah lainnya seperti Hummer, Porsche dan Ferrari sudah gak asing lagi. Disini mobil murah karena gak kena pajak, sudah itu  bensinpun sangat murah. Bayangkan Premium Super bertaraf Pertamax hanya 1 QR / Rp 2.500 perliter...dan Premium biasa hanya Rp 1.800/ltr. Dan asyiknya kemana2 kita bawa mobil ga akan ada kena biaya parkir..alias gratis, kecuali di Doha Airport dan satu lagi Souq Najada (sekarang sudah di pugar)

Bicara tentang cuaca ?

Wah ini nih yang paling seru. Baru kali ini saya tinggal di negara teramat panas. Kalo siang suhunya sampai 50 derajat Celcius. Kalo malam masih kisaran 35-38 derajat Celcius. Jadi jemur selimut tebal malam hari aja kering..apalagi jemur baju ...Suhu malam di Qatar masih lebih panas dibanding siang di Jakarta. Bukan hanya udara yang panas airpun ikutan panas euy ! Gak seperti di tanah air kalo kepanasan langsung aja mandi.. tapi kalo disini mau wudhu aja air kran jadi hangat. Dan kalo masuk musim dingin yang biasanya setiap bulan Oktober akhir suhu bisa mencapai 13 sampai15 derajat. (Belom ngerasain sich..nanti saya ceritain bila sudah waktunya. ciee..)
Transportasi Umum
1346969471824720412
1346969471824720412
Selama saya tinggal di Qatar 5 bulan belum pernah naik bus umum. Maklum numpang terus sama teman yang dapat mobil inventaris. Nama bus umumnya "Karwa". Kalo mau naik harus beli kartu
Smart Card seharga 30 QR / Rp 75.000. Dengan saldo 20 QR/ Rp 50.000. Setiap kita naik bus "Karwa" saldo akan berkurang 2 QR/Rp 5.000. Tapi sayangnya jumlah busnya sangat sedikit. Jadi kalo mau nunggu bus ini bisa 30 menit hingga 1 jam di halte pinggir jalan yg panas. Kebayangkan... disekelilingnya  gurun? Yang pakaipun hanya para pekerja. Mana ada orang "Qatari" naik bus? Lha dirumahnya aja berjejer 3 mobil ? Terminalnya pun cuma satu yaitu di kota Doha. Penampilan bus Karwa ini mengingatkan saya pada Bus TransJakarta.. yah beda tipis lah..
Qatar adalah negara kecil maka dalam mengatur warga negaranya menggunakan sistem Sentralisasi dan Komputerisasi. Semua yang berhubungan dengan pembayaran administrasi ke negara harus menggunakan ATM. Hingga masalah urusan tilang pelanggaran lalu-lintas. Jadi gak ada celah untuk korupsi.Boleh nih diterapkan di tanah air. Bisa gak yah? Semua akses ke pemerintahpun dilakukan via internet. Misalnya jika kita ingin membuat visa visit maka setelah mengisi formulir lalu antri & bayar biaya di loket, maka kurang dari 24 jam kita akan mendapat notification via SMS bahwa visa kita sudah di appove dan dikirim ke email. Tinggal print.Selesai. Begitu juga jika kita ingin mengecek plat mobil kita dari kesalahan dalam berlalulintas dapat dicheck di internet. Maklum hampir semua ruas jalan di Qatar di pantau oleh radar. Apalagi di lampu merah, jika kita menerobos lampu merah maka secara otomatis  radar akan memfoto mobil kita, dan kita dikenakan denda sebesar 6000 QR atau sekitar Rp 15 juta. (Seharga sepeda motor Honda Blade yah..hehe) Selain tidak ada tukang parkir , pemulung dan pedagang Kaki Lima pun merupakan hal yang dilarang disini. Oke segitu dulu ceritaku dari negeri rantau. Semoga bermanfaat !

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun