Mohon tunggu...
Phebe Illenia Suryadinata
Phebe Illenia Suryadinata Mohon Tunggu... Konsultan - Psikolog

Dreamers can't be tamed (Paulo Coelho). Seorang psikolog klinis yang berpraktek di Surabaya. Fokus menangani kasus remaja dan dewasa muda. ASA Psychological Services: (+62) 822-4539-5611 (chat WA only).

Selanjutnya

Tutup

Healthy

8 Cara Kelola Emosi Negatif untuk Mencegah Makan Berlebih

20 Januari 2020   10:11 Diperbarui: 6 Juni 2020   22:42 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seringkali ketika kita merasa bosan, jenuh, tidak nyaman, marah, atau stress, apa yang kita lakukan? Makan! 

Banyak orang makan dengan berbagai alasan walaupun mereka tidak lapar, salah satunya dipengaruhi oleh emosi. Memang makan adalah suatu hal kompleks yang bisa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Bagi sebagian orang, perasaan menentukan apa, kapan, dan sebanyak apa makanan yang dikonsumsi. Sebagai contoh, kita makan untuk menekan rasa tidak nyaman sehingga untuk sementara kita bisa terbebas dari perasaan itu. Karena makanan hanya memberi solusi sementara, maka kita bisa mengulang proses tersebut sehingga makan bisa menjadi kebiasaan untuk mengatasi perasaan tidak nyaman.

Beberapa orang juga menggunakan makanan sebagai imbalan. Bila kita mengalami hari yang buruk, kita "menghadiahi" diri kita sendiri dengan makanan. Biasanya hal ini terjadi pada orang yang memiliki sedikit waktu untuk memanjakan diri sehingga makan menjadi "waktu memanjakan diri" secara cepat.

Selain sebagian orang yang melakukan aktivitas makan untuk mengatasi perasaan negatif dan untuk memanjakan diri mereka, sebagian orang makan justru karena memiliki terlalu banyak waktu dan untuk mengusir kebosanannya. 

Makan saat belajar, mengerjakan tugas, atau saat menunggu sudah menjadi hal yang umum dilakukan, bahkan mungkin oleh kita sendiri. Walaupun tidak merasa lapar, terkadang kita mencari makanan yang bisa dimakan. 

Bila pola perilaku makan ini dilakukan terus menerus, hal ini dapat menyebabkan pola hidup yang tidak sehat dan menimbulkan berbagai macam penyakit.

Seperti yang kita lihat (atau mungkin kita alami sendiri), makan dapat menghilangkan perasaan yang tidak menyenangkan atau mengusir kebosanan. Coba kita perhatikan situasi diri sendiri. Apakah kita makan saat merasa lelah, bosan, marah, stress atau cemas? Bila ya, akan lebih baik bila kita tidak menekan perasaan negatif kita dengan makanan. Cobalah proses dan hadapi emosi tidak nyaman yang kita rasakan. Kita bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

Buatlah catatan tentang perasaan anda.

Anda bisa menuangkan perasaan anda dalam bentuk tulisan. Jangan menekan perasaan anda dengan makan.

Berbagi dan utarakan perasaan anda pada seseorang.

Mengutarakan perasaan bisa membantu melegakan perasaan anda. Cobalah menceritakan perasaan anda pada keluarga, teman, rekan kerja atau seseorang.

Berjalan atau melakukan olahraga yang disukai.

Mengubah kebiasaan makan menjadi aktivitas fisik atau olahraga menjadi solusi yang baik. Selain olahraga menyehatkan, kegiatan ini bisa menghibur dan mengalihkan perhatian anda.

Tidurlah sejenak.

Jika merasa lelah, lebih baik anda tidur sejenak. Anda akan merasa lebih nyaman setelah beristirahat.

Buatlah daftar kegiatan/aktivitas yang bisa dilakukan.

Tuliskan daftar hal yang bisa dilakukan (selain makan) ketika anda bosan, kesepian, cemas, stress, marah atau jenuh. Misalnya, daftar pekerjaan yang terbengkalai dan ingin anda selesaikan. Ketika anda bosan atau jenuh, anda bisa mengambil daftar itu dan melakukan kegiatan tersebut. Ketika anda marah atau sedih, anda bisa menuliskannya di kertas kemudian melakukan kegiatan lain untuk mengalihkan perhatian seperti jalan-jalan, mendengarkan musik, menonton film, dan lain sebagainya.

Buatlah daftar "hadiah" pada diri sendiri.

Anda bisa membuat daftar cara untuk menghadiahi diri sendiri (selain makan) ketika anda merasa layak menerimanya. Misalnya, membeli buku yang disukai, membeli bunga, dan lain sebagainya.

Hadapi akar permasalahan.

Hal yang tidak kalah penting adalah hadapi penyebab terjadinya masalah. Masalah tidak akan selesai bila dihindari terus menerus, karena itu beranilah menghadapi masalah yang menyebabkan perasaan negatif. 

Jangan mengambil makanan karena dorongan sesaat dan makan berlebihan.
Kenali perasaan anda dan beri kesempatan untuk memilih makanan dengan hati-hati. Jika hal ini dilakukan, maka porsi kecil pun dapat membuat anda nyaman.

Pengaruh emosi dapat membuat kita makan berlebih. Namun, yang juga tak kalah penting adalah pikiran (kata hati) negatif dan perilaku (kebiasaan) yang sulit dihilangkan seperti nonton TV dengan makan camilan tidak sehat. Untuk memodifikasi perilaku makan, bukan hanya lingkungan fisik yang berpengaruh, namun juga cara kita merespons emosi, pola pikir kita, dan cara makan kita.

Oleh: Phebe Illenia S., M.Psi., Psikolog.

Referensi:

Nathan, D.M. & Delahanty, L.M. (2009). Menaklukkan Diabetes. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun