Mohon tunggu...
Phadli Harahap
Phadli Harahap Mohon Tunggu... Freelancer - Aktif di Komunitas Literasi Sukabumi "Sabumi Volunteer"

Seorang Ayah yang senang bercerita. Menulis dan Giat Bersama di sabumiku.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Para Pemuda Penggerak Taman Baca di Kabupaten Sukabumi

19 Maret 2016   00:29 Diperbarui: 19 Maret 2016   16:09 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah dua bulan ini saya pindah ke Kab. Sukabumi dari Kab. Cianjur. Syukur sekali, istri diterima kerja di sebuah lembaga non pemerintah yang peduli terhadap pemuda, penghidupan dan akses pekerjaan. Melalui istri, saya berkenalan dengan kawan-kawan baru yang sangat peduli dengan terhadap kebiasaan membaca bagi anak-anak di banyak kampung di Kabupaten Sukabumi. Mereka telah berhasil membuat banyak taman baca di Kab. Sukabumi.

Pada suatu kesempatan, seingat saya hari itu Jumat, mereka berkumpul di Kampung Cibiru, Desa Cicantanyan, Kec. Cicantayan, Kab Sukabumi. Disana ada sebuah taman baca bernama ‘Bambu Biru’ yang bukunya hasil dari penggalangan yang dilakukan secara keroyokan dari berbagai sumber. Untuk satu taman baca saja, mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 300 buku. Pada pertemuan itu pula, mereka berdikusi tentang berbagai permasalahan taman baca. Dari kesulitan memperoleh donasi, cara membuat postingan di Facebook untuk mencari donatur, sampai membahas kampung yang akan didatangi untuk dibuat taman bacanya.

[caption caption="Sumber : Photo Pribadi"][/caption]Apa yang mereka lakukan sungguh menarik, Selain membuat banyak taman baca, mereka juga mengenalkan buku dengan sepeda motor yang belakangnya dibuat seperti etalase. Etalase itulah diisi berbagai jenis buku. Sepeda motor itu dinamakan MOMA, singkatan dari ‘Motor Maca’. Sesuai namanya, ketika motor itu datang memang terbukti anak-anak banyak yang mendatangi motor untuk membaca buku.

[caption caption="Sumber : Photo Pribadi"]

[/caption]Menurut saya kegiatan seperti ini harus didukung dan kita harus turut membantu apa yang mereka lakukan. Maka dari itu, saya memutuskan berniat untuk membuat taman baca juga dan membantu penggalangan buku melalui 'Taman Baca Bambu Biru'. Agar para pembaca tahu, begitu banyak anak-anak di desa Sukabumi yang membutuhkan buku, alat tulis, hingga alat peraga edukasi. Di tulisan ini pula saya tuliskan permintaan agar Anda mau terlibat untuk menyumbangkan buku kepada mereka, para pejuang pencari buku ditujukan kepada Taman Baca Bambu Biru.

Anak-Anak Di Desa Cicantayan Sukabumi Membutuhkan Donasi Buku
Pendidikan tentunya bagian penting bagi semua anak-anak untuk memperoleh pengetahuan sebagai bagian jalan panjang dalam hidup mereka. Namun, jalan untuk memperoleh pengetahuan tersebut tidak mudah, karena begitu banyak kerikil-kerikil kecil dalam prosesnya, diantaranya akses terhadap buku yang rendah, ketidakmampuan membeli alat tulis, dan ketiadaaan alat peraga.

[caption caption="Sumber : Photo Pribadi"]

[/caption]Didasari rendahnya akses terhadap sarana pendukung untuk memperoleh pengetahuan bagi anak-anak usia sekolah, seperti buku, alat tulis, dan alat peraga, Taman Baca Bambu Biru dibentuk di Kampung Cibiru, Desa Cicantayan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Taman baca diharapkan mampu menyediakan sumber-sumber pengetahuan bagi anak-anak usia sekolah. Selain itu, taman baca Bambu Biru mampu meningkatkan minat baca masyarakat secara umum.

[caption caption="Sumber : Photo Pribadi"]

[/caption]Karena jumlah buku, alat tulis, dan alat peraga yang jumlahnya masih sedikit, Taman Baca Bambu Biru membuat proposal untuk memperoleh donasi/sumbangan buku dari banyak pihak, tentu saja Anda atau lembaga Anda salah satunya yang diyakini dapat membantu kami.

Donasi yang akan Anda berikan kepada Taman Baca Bambu Biru sebagai langka besar bagi anak-anak usia sekolah di Kampung Cibiru, Kab. Sukabumi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun