Mohon tunggu...
Phadli Harahap
Phadli Harahap Mohon Tunggu... Freelancer - Aktif di Komunitas Literasi Sukabumi "Sabumi Volunteer"

Seorang Ayah yang senang bercerita. Menulis dan Giat Bersama di sabumiku.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berhati-hatilah saat mudik, Ini Bukti Angka Kecelakaannya

7 Juli 2015   10:55 Diperbarui: 7 Juli 2015   10:55 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber : www.katakatagambar.com

Hari demi hari berlalu, Bulan Ramadhan memasuki 10 terakhir hari berpuasa. Lebaran pun semakin mendekat. Ah, waktu cepat sekali berlalu, semoga dapat menuntaskan beribadah di bulan penuh rahmat ini dengan baik. Seiiring mendekatnya hari kemenangan itu, berarti sebentar lagi jutaan orang Indonesia bakal melakukan perjalanan mudik, kembali ke kampung halaman dengan tujuan bersilaturahmi dan bercengkrama dengan sanak keluarga.

Sebagai orang yang juga tentu saja pernah mudik, saya berharap-harap kepada anda pembaca kompasiana, agar tetap berhati-hati karena begitu tingginya angka kecelakaan dan korban meninggal setiap tahun. Saya bukan menakut-nakuti anda yang akan mudik, ini mungkin bermanfaat untuk meningkatkan sikap waspada ketika dalam perjalanan mudik nanti. Biar tahu saja menurut catatan tempo, angka kecelakaan periode mudik Lebaran 2014,  korban jiwa mencapai 515 orang dari 3.815 kecelakaan yang terjadi. Sementara itu, Kompas.com mengabarkan jumlah angka kecelakaan yang sedikit berbeda, berdasarkan data kecelakaan lalu lintas non tol yang dihimpun Polri  jumlah korban meninggal dunia 619 jiwa dari 2.878 kejadian kecelakaan pada 2014. Meski pun korban mengalami penurunan dari 765 jiwa pada 2013, tetapi angka kecelakaan tetap saja terbilang cukup tinggi.  

Nah untuk itu, bagi saudara-saudara sekalian patutlah semakin meningkatkan kewaspadaan, apalagi bagi pengendara sepeda motor yang menjadi juara penghasil kejadian kecelakaan dan korban terbanyak. Anda mau tahu kenapa kecelakaan ini terjadi? Kecelakaan umumnya disebabkan faktor kesalahan manusia atau human error, diantaranya; faktor mendahului pengendara lain, berkendara dalam kondisi tidak sehat atau sakit dan melanggar aturan lalu lintas.

Mengingat tingginya angka kecelakaan tersebut Pemerintah tidak tingggal diam, Kementerian Perhubungan menyiapkan sejumlah strategi mulai dari program mudik gratis untuk sepeda motor dan penumpang pada tahun 2015. Tak tanggung tanggung, biaya yang dianggarkan sampai sekitar 36 milyar rupiah. Kendaraan sepeda motor dan penumpangnya dingkut sampai kampung halaman demi mengurangi resiko kecelakaan (beritanya ada di sini). 

Nah bagi pemudik lainnya, Polri telah siap memantau situasi sepanjang jalan arus mudik, misalnya di jalur Pantura. Polri telah menyiapkan beberapa titik peristirahatan yang dilengkapi bengkel gratis, dokter gratis, konsultan gratis di jalur Pantura. Selain itu Beberapa lokasi peristirahatan telah disiapkan Polri terletak di perbatasan Karawang, Kantor Camat Ciasem (Subang), Indramayu, Balai Bibit Sukamandi (Subang) dan Brebes. Biasanya juga selain dari pemerintah, banyak perusahaan swasta yang menyiapkan tempat peristirahatan bagi pemudik.

Jadi kalau anda sudah kelelahan beristirahatlah, jangan ngeyel atau keukeuh ingin cepat sampai di jalan. Toh rumah tempat tujuan anda di kampung halaman tidak akan pindah kan. Maka berhati-hatilah hingga sampai tempat tujuan. Kecelakaan pemudik kerap terjadi sepanjang tahun dan korbannya tidaklah sedikit. Sayangnya berbagai kejadian kecelakaan itu tidak membuat para pemudik mawas diri dan menjadi bahan kewaspadaan saat perjalanan mudik. Jadi, para pemudik harus sadar diri, karena faktor keselamatan terutama datang dari pemudik itu sendiri. Persiapkan kendaraan dengan baik dan jaga kesehatan anda, ingat ya angka-angka di atas membuktikan kalau sudah banyak orang yang meninggal saat perjalanan mudik. Selamat mempersiapkan mudik dan menanti hari Lebaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun