Mohon tunggu...
Galih Pamungkas
Galih Pamungkas Mohon Tunggu... -

Weare only want to share something with you

Selanjutnya

Tutup

Nature

Manfaatkan Lahan Kosong di Rumah Untuk Biopori

26 Februari 2015   17:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:28 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Membuat lubang biopori terbilang cukup mudah. Dasar dari sumur resapan sendiri adalah untuk menyerap air. Selain itu kita juga bisa mendapat manfaat lain dengan menggunakan sampah organik dari rumah tangga untuk dijadikan pupuk yang dapat dipakai untuk menyuburkan tanaman di rumah kita. Sampah organic sendiri terdiri atas sampah yang mudah terurai seperti sisa makanan, kulit buah, dan sisa-sisa sayuran.
Untuk membuat lubang resapan biopori adalah dengan cara berikut:
• Putar alat bor biopori searah dengan jalan jarum jam. Lakukan pengeboran dengan arah vertikal.
• Lakukan pengeboran hingga mencapai kedalaman kurang lebih 1 meter.
• Jika anda mendapatkan batu di tengah-tengah pengeboran, sebaiknya anda pindah ke sisi area yang lain, kecuali jika anda bisa menghancurkan batu di dalam tanah yang menghalangi pengeboran.
• Pada mulut lubang dapat dipasang pipa pralon ukuran 4 inci atau bisa juga dilakukan penyemenan setebal 2 senti. Namun jika ingin yang alami, biarkan saja tertutup dengan rerumputan.
• Jika sudah selesai, jangan lupa untuk mencuci bagian ujung bor supaya tidak cepat karatan dan masih bisa dipakai lagi nanti.
Selain sisa makanan, lubang biopori dapat anda isi dengan sampah daun-daun yang berjatuhan dan sudah anda kumpulkan saat menyapu halaman. Lalu kapan kompos itu jadi dan dapat kita gunakan? Pembusukan sampah organik yang dibantu oleh mikroorganisme tanah memakan waktu kurang lebih satu tahun. Jika sudah anda ambil,jangan lupa untuk menempatkan sampah organik baru dalam lubang agar proses pembuatan pupuk terus berlangsung dan tidak berhenti begitu saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun