Mohon tunggu...
Galih Pamungkas
Galih Pamungkas Mohon Tunggu... -

Weare only want to share something with you

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Berkunjung ke Dokter Kecantikan

23 April 2014   17:56 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:18 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Untuk mengatasi jerawat saya pun pergi ke dokter. Karena lama-lama jerawat di wajah saya ini mulai terasa menganggu. Di dokter saya mengatri cukup lama. Memang tidak semuanya memiliki permasalahan jerawat seperti saya, hanya saja kesadaran akan penampilan mulai meningkat belakangan ini. Karena itulah dokter kencantikan menjadi semakin diminati.

Akhirnya giliran saya tiba untuk masuk ke dalam ruang praktek. Saya agak terkejut ketika mengetahui dokter itu seorang laki-laki. Dalam benak saya dokter kecantikan seharusnya seorang perempuan, pasalnya bagaimana mungkin seorang laki-laki paham mengenai kecantikan? Lagipula di depan tadi sewaktu pendaftaran saya melihat nama dokter tersebut adalah Windy, lagi-lagi saya kira itu adalah nama perempuan. Ternyata saya salah.

Namun dalam perjumpaan yang singkat itu Dokter Windy menepis segala keraguan saya. Dengan profesional dia menjelaskan bahwa kecantikan hanya label yang dikenal di kita, tapi aslinya yang terkait dengan kecantikan itu bukan semata apa yang tampak saja tapi yang utama justru bagaimana caranya menjaga kesahatan dari dalam. Olehnya saya diberi beberapa resep obat untuk mengatasi jerawat saya.

Dia bilang jerawat saya tidak terlalu bermasalah, tidak termasuk dalam kondisi yang parah. Lalu selain meresepkan obat Dokter Windy juga menyarankan agar saya tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan kacang-kacangan. Karena hal tersebut bisa merangsang pertumbuhan jerawat. Tapi sungguh baru kali ini saya mendapatkan nasihat-nasihat mengenai kecantikan dari seorang laki-laki. Rasanya agak malu juga, karena selama ini saya kira kecantikan itu hanya milik perempuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun