“Sederhana, tegas dan bersih”. Itulah sosok yang melekat dalam benak beberapa kalangan yang pernah bertemu dan bekerjasama dengan Pramono Edhie Wibowo. "Ketika jadi ajudan Ibu Mega cukup humble. Dia juga lulusan terbaik," ujar Pramono Anung, Wakil Ketua DPR RI yang juga Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Kesan lain disampaikan oleh Anggota Komisi I DPR RI, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati. Perempuan yang mendalami ilmu intelijen ini menilai Pramono Edhie Wibowo memiliki kinerja yang cukup baik selama menjabat sebagai KSAD serta sosok yang tegas tapi tidak sombong. "Walau keluarga Istana beliau cukup memiliki pendirian yang tegas dan tidak mentang-mentang sebagai keluarga Istana," selorohnya.
Dengan tutur kata yang baik serta retorika yang memadai, tak jarang sahabat dan kolega memujinya sebagai sosok yang mampu memberikan solusi dari setiap persoalan yang ada. Lihat saja waktu Komisi I memanggilnya untuk menjelaskan soal pembelian Tank Leopard dari Belanda beberapa waktu yang lalu. Saat sebagian anggota DPR mengkritik langkah TNI AD membeli Tank Leopard dari Belanda, Pramono Edhie dengan kemampuan retorikanya, membuat sebagian anggota Komisi I DPR terdiam. Ia memaparkan kondisi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AD. Mereka yang hadir seperti menahan napas dan sesekali bertepuk tangan.
Pramono bercerita bagaimana ia meminta masukan dari atase pertahanan sampai pengguna. ”Biasanya yang diminta tak dibelikan, yang dibelikan tak dibutuhkan. Saya ingin mengubah ini,” kata Edhie Wibowo. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin, dan Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq memberikan apresiasi. ”Ada ungkapan yang saya demen, Pak. Luar biasa. ’Lu cabut patok, gue sikat’,” kata Mahfudz Siddiq, Ketua Komisi I DPR RI soal komitmen Pramono Edhie untuk menjaga batas wilayah NKRI.
Tak ketinggalan, penilaian juga datang dari kalangan pengamat dan akademisi. Seperti dikemukakan peneliti LSI, Adjie Al Faraby, Pramono punya segitiga kekuatan politik di Indonesia yaitu Islam, Jawa dan militer. Tidak banyak tokoh Indonesia yang memiliki kekuatan politik seperti yang dimiliki oleh Pramono Edhie Wibowo.
Dikalangan TNI, Pramono Edhie dikenal sebagai sosok yang tegas namun demokratis. Jenderal (Purn) TNI George Toisutta, pendahulunya di TNI AD menyatakan bahwa Pramono Edhie merupakan prajurit terbaik saat itu di jajaran TNI Angkatan Darat. “Saya punya tiga letnan jenderal. Tapi ada (satu) yang tidak cocok dari segi usia. Tinggal dua kandidat kuat yakni, Wakil KSAD Letnan Jenderal Budiman dan Panglima Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo. Tapi, Dia (Pramono Edhie) yang terbaik di Angkatan Darat. Dari sisi penugasan dia yang terbaik,” ujarnya saat saat menceritakan terkait pemilihan Pramono Edhie Wibowo sebagai KSAD.
Itulah sosok Pramono Edhie Wibowo. Sosok yang dikenal sebagai pribadi sederhana, tidak neko-neko, low profile, namun juga memiliki wawasan dan pemikiran yang kreatif-progresif. Pramono juga dikenal sebagai prajurit yang demokratis. Sifat demokratis, terbuka dan transparan juga terbentuk dari lingkungan dan pendidikan keluarga sang ayah yaitu almarhum Letjen TNI (purn) Sarwo Edhie Wibowo.
Sebagai orang yang menyukai tantangan, Pramono Edhie membuat kebijakan-kebijakan yang cukup berani. Mulai dari tanggungjawab yang diembannya sebagai ajudan mantan Presiden RI Megawati Soekarno Putri hingga mereformasi alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Tak hanya dari kalangan TNI saja yang memprediksikan karir militer Pramono yang cemerlang berkat integritas dan rasa tanggungjawabnya, bahkan para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat pun secara gamblang mengungkapkan kekagumannya dan dukungannya.
Ada yang menyatakan dukungannya dan siap menjadi Tim Suksesnya. Ada juga yang melihat bahwa Pramono adalah sosok pemimpin yang ideal, kekuatan baru atau energi baru bagi kancah politik kepemimpinan nasional dan sebagainya.
Pada akhirnya, pribadi Promono Edhie Wibowo yang sederhana dan luwes inilah yang menarik banyak kalangan dan membawanya menjadi salah satu Bakal Calon Presiden 2014 melalui Konvensi Partai Demokrat. []
