Mohon tunggu...
Dodik Suwarno
Dodik Suwarno Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maksimalkan Potensi Peternakan Melalui UPPO

11 Maret 2018   16:05 Diperbarui: 14 Maret 2018   15:46 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

KEDIRI. Keberadaan Unit Pengelohan Pupuk Organik atau yang lebih dikenal UPPO, di areal Makoramil 18/Plemahan ,hari ini dikunjungi Dandim Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno bersama Danramil Plemahan Kapten Arh Ajir, Pasi Ter Kodim Kediri Kapten Inf Warsito dan Pasi Ops Kodim Kediri Kapten Kav Puguh Bintarto. 10 ekor sapi tampak sehat bugar ,karena kesehatannya selalu terjaga, baik asupan makanan maupun air, minggu (11/03/2018).

Menurut Kapten Inf Wasito dalam penjelasannya, pengolahan kotoran sapi sesuai prosedur dapat dapat dipergunakan untuk bio gas dengan memiliki yang memiliki sebagai energi yang terbarukan dan hasil slurynya dipergunakan menjadi pupuk cair atau pupuk kering dengan terlebih dahulu di keringkan.

"Kelebihan dari cara pengolahan ini, banyak manfaatnya, menghemat biaya dalam proses pengolahan kotoran karena tidak memerlukan bahan pengurai, mengurangi emisi gas rumah kaca, mendapatkan gas gratis, hasil pupuk berupa cair dan bisa di padatkan dengan dijemur," terangnya.

Lanjutnya, pengolahan yang sesuai prosedur menjadi pupuk kandang dengan melalui proses penguraian menggunakan bakteri sesuai dengan SOP. Kelebihan dari cara pengolahan sesuai dengan SOP ,pupuk cepat jadi karena mengalami proses pembalikan dan penutupan, takaran bahan sesuai sehingga meminimalkan kelebihan biaya dalam pengolahan pupuk.

"Penggunaan pupuk kimia, pestisida, herbisida dan obat-obatan kimia yang berbahaya bagi kesehatan apabila digunakan secara terus menerus dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan dan menurunkan fungsi dan kualitas lingkungan," pungkasnya.

Sementara itu, Kapten Arh Ajir menambahkan, jika mengolah secara prosedur waktunya sangatlah lama, sehingga saya merasa kurang efektif, karena kandungan bahan sebagai penyusun harus tersedia semua. Setiap sore, kotoran bisa dibersihkan dengan membagi tumpukan lama dan bagian tumpukan baru.

Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno mengaku puas atas kondisi 10 ekor sapi tersebut, apalagi tidak ada satu ekorpun dalam kondisi kurang fit. Keadaan kandang sapi juga sudah standard dan tumpukan kotoran juga terpisah antara yang lama dengan yang baru.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun