Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Membaca Bambu Mengungkap Makna

Selanjutnya

Tutup

Politik

Yuk Menakar Kebenaran Prabowo Subianto Sebagai Gambaran "Baladewa" dalam Ramalan "Ratu Adil"

24 Januari 2019   09:30 Diperbarui: 24 Januari 2019   09:31 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dok. Alex Palit

Benarkah figurisasi sosok Prabowo Subianto merupakan gambaran Baladewa dalam ramalan "Ratu Adil" -- Prabu Jayabaya?

Dalam dunia perwayangan, figurisasi Baladewa yang bersenjatakan "trisula wedha; jujur -- benar - tegas" ini digambarkan sebagai sosok kesatria yang berwatak temperamental, tapi berjiwa pemaaf dan arif bijaksana.

Meski sosok Baladewa dikenal memiliki watak yang tempramental, tetapi ia dikenal tidak memiliki sifat pembenci dan pendendam kepada siapa pun.

Malah, jika ia berbuat salah tak segan-segan mengakui kesalahannya, dan dengan legowo ia selalu minta maaf atas kesalahan yang diperbuatnya.

Ketempramentalan Prabowo ini sering ekspresikan prinsip-prinsip kebenaran. Ia akan bicara lantang atas kebenaran yang yakini sebagai kebenaran. Inilah watak temperamental sang Baladewa - Prabowo Subianto.

Di sini kita pun diingatkan pada kasus berita hoax aktivis Ratna Sarumpaet, yang terlanjur ia ucapkan bahwa itu hoax, langsung untuk meminta maaf.

Di sini kita diingatkan, bagaimana ia dituding, dituduh, dan difitnah terlibat dalam drama kasus penculikan aktvis pro demokrasi ultra kanan 1997/1998, penembakan mahasiswa Trisakti -- Jakarta 12 Mei 1998, Kerusuhan Mei 13-14 Mei 1998, dan isu kudeta diseputar hari-hari lengsernya Presiden Soeharto di bulan Mei 1998.

Meski tudingan, tuduhan dan fitnah ini secara manusiawi menyakitkan, tapi mantan Danjen Kopassus dan Pangkostrad penuh tawakal menghadapi cobaan ini, "karena ku selow, sungguh selow, sangat selow, tetap selow, santai, santai...", pinjam cuplikan lirik lagu "Selow" ciptaan Inyong Kunci yang dipopularkan oleh Wahyu, juga Via Vallen.

Di sini kita diingatkan, bagaimana ia dihianati "kacang lupa kulitnya" oleh orang yang ditolong, diantar, digotong, dan didanai dalam sebuah perhelatan pemilihan gubernur

Tapi Ketua Umum Partai Gerindra ini menghadapi pengingkaran sikap politik oleh orang yang pernah dibantu di perhelatan pemilihan gubernur ini tetap enjoy, "karena ku selow, sungguh selow, sangat selow, tetap selow, santai, santai...!"

Meski pernah menjadi komandan tempur dan pasukan anti teror saat bertugas di pasukan elit Kopassus, tapi capres No. 02 di Pilpres 2019, menunjukkan kesahajaan dan kearifannya sebagai pemimpin berjiwa kesatria dalam menghadapi lawan politiknya. Tidak grusa-grusu, pinjam ucapan Menkopolhukam Wiranto, dan "... tetap selow, santai, santai...".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun