Mohon tunggu...
Pettarani SH
Pettarani SH Mohon Tunggu... Lainnya - Kedepankan akal dan hati dalam menyelesaikan masalah

Demokratis, toleran, mengedapankan kejujuran dan keadilan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Spanduk "Kami Menolak Rapid Tes" Mulai Menjamur di Kota Makassar, Ada Apa?

10 Juni 2020   01:00 Diperbarui: 10 Juni 2020   09:41 3076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spanduk penolakan warga terhadap pelaksanaan rapid tes. Sapnduk ini milik warga RW01 Keluarahan Baraya-Barayya Selatan Kecamatan Makassar, Kota Makassar (dokpri)

"Sejak siang hari," katanya singkat. "Pemasangan itu inisiatif dari warga", tambahnya.

“Bagaimana ceritanya sampai spanduk bernada protes itu dipasang warga?”, kembali penulis bertanya untuk mengetahui duduk soalnya.

Sebelumnya ada rencana pihak tenaga kesehatan bersama pihak kelurahan dan kecamatan akan melakukan rapid tes di sini.

Rencana ini sampai ke telinga warga. Saat petugas medis tiba di tempat, spanduk sudah dipasang warga. Alhasil petugas kesehatan balik kanan setelah mendapat protes warga, katanya panjang lebar.

Sementara itu, secara pribadi Askari lebih setuju SWAB dilakukan terhadap warganya. Alasannya hasil SWAB memberikan informasi medis yang pasti seseorang terpapar virus corona 19.

Dengan data yang pasti langkah pencegahan bisa berjalan efektif dan efisien. Misalnya warga segera mengisolasi diri.

“Kalau kita memegang hasil SWAB, masing-masing warga bisa segera melakukan isolasi diri. Respons itu akan lakukan warga karena mereka juga tahu hasil SWAB adalah kepastian bahwa virus corona 19 telah bersaraang di tubuh. Setelah itu semua warga dimita segera mengikuti WAB”, tambahnya.

Tidak Ada Virus Corona 19

Lain wilayah lain pula alasannya. Begitulah yang penulis dapati dari alasan penolakan terhadap pelaksanaan rapid tes yang diungkapkan oleh berbagai media 'mainstream' dalam dua pekan terakhir. 

Misalnya warga Kandea III Kelurahan Bunga Ejayya, Kecamatan Bontoala Kota Makassar. Pesan dalam spanduk warga ini mengatakan, "Kami pokoknya sudah sepakan menolak rapid test, karena sudah banyak orang yang hanya sakit bawaan tapi divonis positif Covid-19," tulis bukamatanews.id edisi (7/06/2020).

Masih di media yang sama penolakan terjadi oleh warga Jalan Da'wah dengan alasan rapid tes hanya merupakan ladang bisnis. Anggapan itu ditulis di atas kain spanduk yang mereka pasang.

"Kami warga Da'wah menolak keras, rapid test bukan landang bisnis (telaso)," pesan warga Kelurahan Malimongan Kecamatan Wajo, Kota Makassar ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun