Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Terlantar

11 April 2025   08:32 Diperbarui: 11 April 2025   08:32 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengolah tanah. Dokpri.

di rimba dan rawa-rawa
di tepi sungai dan pantai
bahkan di kota-kota besar
tak sedikit yang terlantar
di trotoar atau di bawah kolong jembatan
tergeletak seperti tak bertuan

salah mereka kah?
atau sistem yang tak adil?
yang tak punya uang
yang tak bersuara
walaupun tertindih beban
akan selalu kalah

di ruang-ruang mewah dengan AC
bergelimang makan dan minum
nikmati kemewahan tanpa beban
tanpa pikir dan peduli pada yang miskin dan jelata
bukankah si miskin yang mengantar ke gedung-gedung mewah itu?
amnesia telah menggerogoti jiwa hampa yang mengejar nikmat sesaat

yang terlantar
yang berjuang
demi sesuap nasi
dan seteguk air
sekedar bertahan hidup
menanti maut datang

Perpustakaan Merauke, 11 April 2025; 10.16 WIT

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun