Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup Seimbang

26 November 2022   01:38 Diperbarui: 23 April 2023   08:14 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaikan tubuh dan bayangannya, begitulah hidup selalu disertai rasa lapar dan haus
Tetapi, lapar dan haus akan makanan dan minuman apa?
Tubuh jasmani perlu makanan dan minuman secara secara teratur
Sedikit saja terlambat makan dan minum, tubuh menjadi lemah tak berdaya!

Nasi, umbi-umbian, sayur, ikan, daging menguatkan otot dan tulang tubuh jasmani
Air putih melancarkan peredaran darah dan menyegarkan tubuh fisik
Sarapan pagi, makan siang dan makan malam tak pernah luput
Setiap detik tubuh fisik menuntut haknya mendapatkan makanan

Tubuh fisik bertumbuh gagah
Tubuh fisik subur, gemuk, semampai
Memamerkan tubuh fisik dengan beragam aksesoris
Menjadikan tubuh fisik bagaikan etalase untuk memamerkan diri sendiri

Bagaimana dengan jiwa dan roh?
Adakah waktu untuk memberi makan bagi jiwa dan roh?
Mengapa mengabaikan jeritan jiwa yang lapar dan haus?
Mengapa membiarkan roh mengembara tanpa asupan gizi?

Menarik diri, menyepi
Melepaskan diri dari segala kesibukan dunia
Hening di alam bebas
Mendekap jiwa dan roh dalam tuntunan semesta

Jiwa bertumbuh bukan dalam kebisingan dan kemegahan dunia
Roh tak terikat ruang dan waktu dunia
Dalam hening dan sepi mengobarkan api semangat bekal melintasi jalan penuh liku, onak dan duri
Bermula pada hati yang siap mendengarkan

Merawat hidup seimbang
Tak sekedar memberi makan tubuh fisik
Menyediakan ruang dan waktu untuk jiwa dan roh
Bertumbuh bersama tanpa saling mengabaikan

Tubuh, jiwa dan roh adalah satu
Tubuh tanpa jiwa mati
Tubuh tanpa roh tersesat
Tubuh, jiwa dan roh dalam dekapan semesta tak pernah mati dan tersesat

Nabire, 26 November 2022; 03.30 WIT

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun