Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalan

2 Oktober 2022   14:18 Diperbarui: 2 Oktober 2022   14:31 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan ini terasa panjang

Perlintasan penuh onak dan duri

Debu beterbangan seiring hembusan angin

Tak pernah sepi dan hening

Jalan ini selalu ramai

Tak seorang diri melintasinya

Berjuta insan lalu lalang

Pada relung jiwa hanya seorang diri

Jalan ini bagaikan gula dan semut

Di saat gula berlimpah

Berjubel semut melahap

Tak lagi manis ditinggal seorang diri

Jalan ini pamrih dan bersyarat

Balas jasa syarat wajib

Sogok menyogok jadi lumrah

Amplop coklat jaminan urusan lancar

Jalan ini diliputi suara riuh

Gosip dan hoax jadi santapan hidup

Tubuh kerdil tanpa gizi rohani

Sekadar hidup tanpa tujuan

Jalan apakah ini?

Jalan hidup di dunia fana ini

Penuh lakon sandiwara

Bertopeng iman pembungkus bobrok

Abepura, 01 Oktober 2022; 23.37 WIT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun