Mengapa tak saling berpelukan tatkala pluit panjang berbunyi?
Mengapa harus saling menyerang?
Bukankah kedua Tim telah memberikan permainan terbaik?
Tak seorang pun dapat menjawabnya sebab emosi telah menembus ubun-ubun
Menyisakan kisah ini:
Dukacita, air mata, ratap-tangis dan pusara
Catatan pada lembar hitam sepak bola negeri ini
Penyesalan tanpa bisa membangkitkan jasad-jasad kaku itu
Abepura, 02 Oktober 2022; 09:42 WIT
[Dengan nada sedih dan prihatin, saya menulis puisi ini. Dukacita mendalam bagi para korban meninggal dunia sebanyak 129 orang dan semua korban yang menderita luka. Semoga yang meninggal berbahagia di alam baka. Mereka yang menderita luka-luka lekas pulih dan sehat.]