Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berpikir Bijak Sebelum Mengunduh di Internet

6 Desember 2021   06:06 Diperbarui: 6 Desember 2021   06:12 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kita menghadirkan diri di dalam jaringan digital, yang mendunia, bukan untuk menebar ketakutan dan kebencian, melainkan untuk memberikan perspektif berbeda yaitu menjadi pembawa damai. Kita mengajak semakin banyak orang untuk memiliki jiwa simpati, empati dan solidaritas terhadap kemanusiaan universal dan alam semesta." (Petrus Pit Supardi).

Kita sedang hidup dan berbaur dalam komunitas keluarga, lingkungan sekitar, tetangga, masyarakat luas dan dunia yang terhubung dengan dunia digital (internet). Kini, kita memiliki sebuah kebudayaan baru yaitu internet. Kita perlu menyesuaikan diri dengan segala perubahan yang membawa kita memasuki era digital ini. Tetapi, menyesuaikan diri saja tidak cukup. Kita perlu bergerak memanfaatkan teknologi internet untuk kemajuan hidup dan masa depan umat manusia.

Pada kesempatan ini, saya akan mengantar kita masuk pada ruang diri kita sendiri. Apa yang kita pikirkan tentang internet? Apa urusan kita dengan internet? Bagaimana kita dapat menjadi bijaksana dalam mengunggah dan mengunduh pada jaringan internet?

Dalam konteks Asmat, kita akan melihat tiga aspek, yaitu 1) Kebijaksanaan hidup dan kaitannya dengan dunia digital (internet). 2) Bijak dalam mengunggah dan mengunduh materi/bahan. 3) Menjadi pembawa damai untuk Asmat, Papua dan dunia di dunia digital.

 

1. Kebijaksanaan hidup dan kaitannya dengan dunia digital (internet)

Apa itu bijaksana? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dijelaskan arti kata bijaksana: selalu menggunakan akal budi, arif, tajam pikiran, hati-hati, cermat, teliti. Sesuatu yang bijaksana tentu melibatkan pikiran, akal, otak. Jadi, kebijaksanaan merupakan sesuatu yang menyangkut keseluruhan keberadaan seseorang, baik pikirannya, akal, otak tetapi juga melibatkan hati nuraninya. Karena itu, berpikir bijaksana merupakan ekspresi menyeluruh dari eksistensi (keberadaan) seseorang, baik pikirannya maupun hati nuraninya.

Kemudian, apa kaitan kebijaksanaan hidup dengan dunia digital (internet)? Kita hidup di dalam zaman digital. Seluruh aktivitas kita dan ruang gerak kita selalu berkaitan dengan internet. Karena itu, kita perlu mentransformasi kebijaksanaan hidup, yang sebelumnya terjadi melalui interaksi langsung dengan sesama di sekitar kita ke dalam sebuah interaksi di dunia maya. Interaksi itu terjadi melalui tulisan opini dan berita di media massa, tetapi juga tulisan-tulisan lainnya di media sosial seperti facebook, instagram, twitter, dll.

Poin penting dari ekspresi diri dan hidup di media yang terkait jaringan internet adalah berpikir kritis. Artinya, kita perlu berpikir menggunakan akal sehat dan hati nurani, apakah bahan/materi yang saya unggah atau unduh berguna untuk diri saya sendiri, keluarga saya dan masyarakat luas? Sebab, sekali kita mengunggah, bahan/materi tersebut akan ditangkap oleh khalayak yang memenuhi dunia digital. Karena itu, sebelum mengunggah dan mengunduh, kita perlu memikirkan dampaknya bagi diri kita dan masyarakat luas.

2 Bijak dalam mengunggah dan mengunduh materi/bahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun