5. Pemerintah
Pemerintah dalam berbagai tingkat mempunyai kewajiban dan tanggungjawab utama untuk mengambil kebijakan-kebijakan dan prakarsa-prakarsa guna menanggulangi dan memberantas penyakit yang mematikan ini.Â
Kita berharap perangkat yang telah dibentuk di kabupaten kita (KPAD Asmat) semakin optimal hasil kerjanya sehingga semakin dirasakan oleh masyarakat khususnya para penderita.
6. Para Relawan dan Pemerhati
Kita bersyukur terhadap baik perseorangan maupun lembaga yang tanpa pamrih ingin mengabdikan diri dalam hak-hal yang berkaitan kemanusiaan seperti HIV/AIDS.Â
Dalam melayani para penderita HIV/AIDS di pelbagai belahan dunia, lembaga-lembaga keagamaan khususnya Gereja Katolik, turut ambil bagian dalam solidaritas (langsung dan tidak langsung) pelayanan bagi mereka.
Para relawan ini bisa diharapkan menjadi motivator yang mampu membangkitkan kesadaran dan menggerakan berbagai komponen dalam masyarakat untuk terlibat dalam penanganan HIV/AIDS. Mereka senantiasa mencari cara yang tepat dan berkelanjutan dalam mengantar saudara-saudari penderita dan lingkungannya menuju pembebasan dari penderitaan.
Hanya dengan semangat kerjasama di antara berbagai pihak, maka pencegahan dan penanganan penderitaan yang ditanggung oleh saudara dan saudari, dapat terjadi dan hasilnya dapat memenuhi harapak kita bersama. Selama upaya-upaya ini tidak menjadi gerakan bersama dan berkesinambungan, maka hasilnya pun akan jauh dari harapan.
Mengingat bahwa telah terbukti banyak saudara di antara kita telah terkena virus ini, beranikah kita yang datang dari pelbagai lembaga ini bertukar pikiran tentang kemungkinan membuka fasilitas tempat penampungan bagi mereka yang menderita. Mereka berhak hidup dengan pantas dan layak seperti kita pula.
Bagaimana keinginan yang luhur ini bisa kita wujudkan. Banyak hal perlu dibicarakan: dana, lokasi, bangunan, tenaga - personalia, profesionalisme perawatan, dll,.