Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keuskupan Agats Gelar Jambore Remaja

13 Juni 2019   13:16 Diperbarui: 13 Juni 2019   13:30 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vikaris Jendral Keuskupan Agats, Pastor Vince Cole, MM didampingi Bupati Asmat, Elisa Kambu membuka kegiatan Jambore Remaja Keuskupan Agats, Selasa, (11-06-2019). Dokpri.

"Untuk membangun Asmat harus diletakkan di atas dasar persaudaraan yang kuat dan luas. Sebelum pertemuan ini, kalian akan berkata, 'Saya Kenok. Kamu  Bismam' dan seterusnya. Kita fokus pada perbedaan. Saya berharap melalui kegiatan ini, kalian akan berkata, 'Kita Asmat. Kita satu tujuan.' Kita mau membangun Asmat di atas dasar persudaraan," tegas Vikjen Keuskupan Agats, Pastor Vince Cole, MM pada pembukaan Jambore Remaja Keuskupan Agats, Selasa, (11-06-2019) di aula SMP YPPK St. Yohanis Pemandi Agats.

Cuaca di kota Agats cerah. Kompleks SMP YPPK St. Yohanes Pemandi Agats ramai. Umbul-umbul dan daun kelapa muda menghiasi halaman sekolah. Sore hari, pukul 16.00 WIT, anak-anak remaja utusan dari paroki-paroki se-Keuskupan Agats berkumpul di lapangan upacara. Mereka berdiri berjejer berdasarkan "kelompok keluarga" masing-masing.

Tidak lama kemudian, pukul 16.20 WIT, barisan remaja pembawa fandel dari setiap paroki, diikuti pera remaja dan para imam konselebran memasuki aula tempat pelaksanaan Misa. Pastor Efron Lumban Gaol, OSC menjadi selebran utama didampingi Vikaris Jenderal Keuskupan Agats, Pastor Vince Cole, MM dan para imam yang berkarya di wilayah Keuskupan Agats.

Perayaan Ekaristi berlangsung hikmat. Koor pemandu dari anak-anak remaja Paroki Kristus Raja Mbait membahana memenuhi ruangan perayaan. Suasana sukacita mewarnai seluruh rangkaian perayaan Ekaristi.

Pastor Efron dalam khotbahnya mengajak anak-anak remaja untuk senantiasa berdoa dan bersyukur kepada Allah. Ia juga berharap agar jambore remaja ini menjadi momentum bagi anak-anak remaja se-Keuskupan Agats untuk saling mengenal satu sama lain.

"Adik-adik berkumpul di sini untuk saling mengenal. Kenali temanmu dan jadikanlah dia sahabatmu. Mari, menjadi saksi Kristus dimanapun kalian berada," tutur Pastor yang melayani di Stasi Kristus Bangkit Syuru ini.  

Misa berakhir pada pukul 17.26 WIT. Para imam meninggalkan altar. Para peserta dan tamu undangan tetap duduk di tempatnya masing-masing. Acara dilanjutkan dengan pembukaan kegiatan jambore.

Direktris Karya Kepausan Indonesia (KKI) Keuskupan Agats, Sr. M. Stanisla FSGM, yang diwakili oleh Toni Sarkol dalam laporannya mengatakan bahwa kemajuan Asmat saat ini bisa terjadi karena kehadiran para misionaris Katolik, para guru agama dan Katekis. Tetapi, saat ini, kondisi pendidikan, kesehatan, kematangan kepribadian dan kedewasaan kerohanian dalam kehidupan menggereja masyarakat Asmat, khususnya kaum remaja masih memprihatinkan. Hal ini terjadi karena remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas dan minimnya partisipasi dalam kegiatan kerohanian di lingkungan organisasi dan Gereja setempat.

Menyikapi hal tersebut, Karya Kepausan Indonesia (KKI) Keuskupan Agats berinisitif menyelenggarakan jambore remaja. Melalui jambore ini para peserta mendapatkan pendampingan dan pendidikan iman Katolik.

"Jambore ini sekaligus menyongsong perayaan 50 tahun Keuskupan Agats. Kita berharap melalui jambore ini membawa kreativitas baru bagi kaum remaja Katolik di Keuskupan Agats sehingga mereka mau terlibat dalam kegiatan kerohanian dan kemasyarakatan demi pertumbuhan iman Kristiani dan masa depan yang lebih baik," tegas Direktris KKI Keuskupan Agats, Sr. M. Stanisla FSGM sebagaimana yang dibacakan oleh Toni Sarkol.

Ia menegaskan bahwa jambore remaja Keuskupan Agats ini bertujuan supaya anak-anak remaja mengalami sukacita perayaan 50 tahun Keuskupan Agats dan mengenal serta memahami sejarah Keuskupan Agats. Selain itu, melalui jambore ini, para remaja Katolik semakin mengenal dirinya, tugas serta tanggungjawabnya sebagai anggota Gereja untuk senantiasa mencintai Tuhan dan terlibat dalam kehidupan menggereja.   

Peserta Jambore Remaja Keuskupan Agats. Dokpri.
Peserta Jambore Remaja Keuskupan Agats. Dokpri.
Sementara itu, Bupati Asmat, Elisa Kambu dalam sambutannya mengajak para peserta jambore untuk senantiasa bersyukur kepada Allah. Sebab, hanya atas perkenan-Nya, anak-anak remaja dalam kondisi sehat, sukacita dan penuh damai sehingga dapat berkumpul pada jambore remaja dalam rangka perayaan 50 tahun Keuskupan Agats.

Elisa mengajak anak-anak remaja untuk saling mengenal satu sama lain selama kegiatan jambore. Ia juga berharap agar anak-anak saling berbagi pengalaman dan terlibat dalam seluruh kegiatan ini. Selain itu, ia minta supaya anak-anak remaja untuk selalu tertib dan disiplin mengikuti kegiatan jambore ini.

"Anak-anak, kalian harus tekun berdoa. Selain itu, saya minta selama kegiatan jambore ini, kalian harus saling mengenal satu sama lain. Kalian juga harus mendengarkan materi yang disampaikan oleh para narasumber. Kalian harus tertib dan disiplin. Sebab, masa depan Asmat ada pada kalian semua," tegas Elisa.

Vikaris Jendral Keuskupan Agats, Pastor Vince Cole, MM dalam sambutannya mengatakan bahwa masa depan Asmat ada di tangan generasi muda. "Dengan tangan itu, kamu dapat membentuk masa depan Asmat yang terang, sejarahtera. Tempat dimana orang hidup damai dan rukun. Tempat dimana kamu orang Asmat diposisi sebagai tuan tanah di daerahmu sendiri. Tempat dimana nilai-nilai budaya yang luhur dipertahankan, dilestarikan dan dikembangkan. Tempat dimana alam dengan segala isinya yang diberikan Tuhan Allah dijaga dengan baik supaya makin subur dan banyak isinya melalui tangan-tangan kalian, " tutur Pastor Vince.

Ia menegaskan bahwa untuk membangun masa depan Asmat sebagaimana yang diharapkan tersebut orang harus berada dalam persaudaraan yang kuat dan luas. "Kalau kamu mau memberi bentuk yang baik pada masa depan Asmat, kamu harus bersaudara. Kamu harus berteman. Kamu harus ada dasar persaudaraan yang kuat dan jangkauannya luas," tegas imam asal Amerika yang sedang berkarya di Paroki Sawa Erma ini.

Ia menambahkan. "Saya yakin, sebelum kegiatan ini, kalau orang Joerat bertemu dengan orang Kenok, kurang lebih akan bilang, 'der kenok, wer Joerat. Atau der Bismam, wer Bestbcembub dan seterusnya.' Artinya, saya Kenok, kamu Bismam. Fokusnya pada perbedaan. Harapan saya melalui kegiatan ini, kalau memang sebelumnya demikian, nanti waktu kamu pulang kata wer dan der kamu tidak akan pakai lagi kalau bertemu dengan teman dari rumpun lain," tuturnya.

Ia mengajak setelah pertemuan, kaum remaja Keuskupan Agats harus mengatakan, "Dar Asmat. Kita Asmat. Kita satu. Kita saudara. Kita satu tujuan. Kita mau membangun daerah ini berdasarkan persaudaraan," tegasnya.

Ia mengajak para peserta jambore pada saat selesai kegiatan dan kembali ke kampung masing-masing untuk bercerita dengan sukacita bahwa mereka telah memiliki teman-teman di wilayah lain di tanah lumpur Asmat. "Bukti keberhasilan kegiatan ini, kalau pada saat kamu pulang dan cerita kepada orang tua bahwa kamu punya banyak teman di kampung-kampung lain. Dengan cara demikian, persaudaraan mulai berkembang dan jangkauannya menjadi lebih luas," tegasnya. 

Jambore Remaja Keuskupan Agats berlangsung selama empat hari, 11-14 Juni 2019. Jambore ini mengambil tema, "Remaja Tahun Dirinya Donk" merupakan rangkaian kegiatan menyambut perayaan syukur yubelium agung 50 tahun Keuskupan Agats, 23 November 1969-23 November 2019. Jambore ini diikuti oleh seluruh paroki dan kuasi paroki se-Keuskupan Agats. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Karya Kepausan Indonesia (KKI) Keuskupan Agats, yang dipimpin oleh Sr. M. Stanisla FSGM.

Selama empat hari, para peserta akan dibekali dengan berbagai kegiatan rohani berupa doa, edukasi, animasi misioner, napak tilas Keuskupan Agats, sharing iman dan berbagai pertunjukkan seni dari masing-masing peserta. [Agats, 11-06-2019].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun