Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru Maria Goreti Menghidupkan SD Yepem yang Sudah Mati

18 Mei 2019   15:41 Diperbarui: 23 Mei 2019   08:48 2817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru Maria Goreti Yonathan. Dokpri.

Setelah pelantikan Ibu Maria tidak langsung pergi ke Yepem. Ia masih tinggal di Agats. Pada 8 Januari 2018, Ibu Maria pergi ke Yepem. Ia melihat gedung sekolah yang sudah rusak parah. Anak-anak tidak sekolah.

"Pertama kali saya datang ke Yepem, saya lihat sekolah Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik, tetapi mati. Jalan masuk ke sekolah rusak parah. Tidak ada fasilitas apa pun. Saya mulai benahi," tuturnya saat peringatan hari ulang tahun SD YPPK St. Antonius Padua, pada 1 September 2018 silam.

Berbekalkan semangat mendidik anak-anak Asmat, ia mulai mengumpulkan orang tua siswa. Ia membentuk Komite Sekolah. "Saya kumpulkan orang tua siswa. Kami bentuk Komite Sekolah. Jadi, saya tidak kerja sendirian. Saya bersama Komite Sekolah mulai hidupkan kembali sekolah ini," kisah Ibu Maria.

Ibu Maria dibantu oleh Komite Sekolah, Bapak... dan kader kampung Yepem, Primus Aikom mulai membenahi jalan masuk ke sekolah. Primus mengkoordinir para pemuda menebang kayu di hutan. Kayu-kayu bulat itu menjadi penopang jembatan menuju ke sekolah. Di atas tiang-tiang kayu bulat itu, diletakkan papan. Kini, anak-anak bisa dengan mudah masuk ke sekolah, tanpa harus khawatir jatuh.

Halaman sekolah pun mulai dibersihkan. Anak-anak sekolah membabat rumput di sekitar sekolah. Rumput yang sebelumnya tinggi, kini tidak tampak lagi. Demikian halnya, ruang kelas yang sebelumnya berantakan mulai tertata rapi.

Gedung sekolah memang sudah rusak dimakan usia. Papan dinding sekolah sudah terlepas. Ibu Maria berusaha semampunya memperbaiki gedung yang mulai reot itu. "Saya harus pinjam uang untuk beli paku, papan dan cat untuk perbaiki gedung sekolah yang rusak ini supaya anak-anak bisa belajar dengan tenang," tutur Ibu Maria bersemangat.

Sebelumnya, pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) hanya dilakukan oleh kepala sekolah. Dana BOS tidak digunakan sebagaimana mestinya. Kini, Ibu Maria mengelola dana BOS bersama para guru. Dana tersebut digunakan untuk memperbaiki gedung sekolah dan juga untuk makan siswa/i.

Sejak menjabat kepala sekolah, Ibu Maria mendorong Komite Sekolah membersihkan gedung sekolah baru yang bertahun-tahun terlantar. Sejak bulan Maret 2018, gedung yang terlantar itu diberkati oleh Pastor Beni, Pr. Kini, gedung tersebut digunakan oleh siswa kelas 3-6 SD.

"Gedung baru itu, digunakan oleh anak-anak yang sudah besar. Mereka yang sekarang sudah kelas 3-6 pakai gedung yang baru," tutur Ibu Maria.

Meskipun awalnya belum ada jalan jembatan penghubung antara gedung sekolah lama dan baru, tetapi Ibu Maria mengakalinya dengan meletakkan beberapa papan menuju gedung sekolah baru sehingga anak-anak bisa melewatinya saat pergi ke kelas. Pada bulan November 2018, Ibu Maria membangun jembatan menuju sekolah baru menggunakan dana BOS.

Pada 15 Desember 2018, jalan jembatan penghubung gedung sekolah lama dan gedung sekolah baru itu diberkati oleh Pastor Beni, Pr. Kini, anak-anak bisa melewati jalan jembatan yang bagus ke gedung sekolah baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun