Mohon tunggu...
Petrus Rabu
Petrus Rabu Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Harapan adalah mimpi dari seorang terjaga _Aristoteles

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Rinus Urbasa, Pace Papua yang Mengubah Aliran Air Kelapa Menjadi Rupiah

6 Desember 2019   19:15 Diperbarui: 12 Desember 2019   01:57 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rinus Urbasa (kiri) membela kelapa muda melayani pembeli pada Festival Suling Tambur Raja Ampat di Kampung Pam, Desember 2019 (Dokumentasi pribadi)

Anjloknya harga kopra di Papua dan Raja Ampat membuat sejumlah petani kelapa di Papua beralih profesi. Salah satunya adalah menjadi pedagang atau penjual kepala muda. Yang lain meninggalkan profesinya sebagai petani kelapa dan lebih memilih sebagai nelayan dan usaha pertanian lainnya.

 "Saya punya kebun kelapa sebesar 1.5 hektar pak, tapi saat ini harga kopra sangat murah sekitar Rp3.500 per kilogram makanya saya lebih memilih menjualnya dalam bentuk kepala muda," ujar Rinus Urbasa.

Jalan pikiran Rinus tentu beda dengan pikiran lekaki umumnya. Ditengah kegelimangan dana otonomi khusus bagi tanah Papua dan Alokasi Dana Desa yang cukup fantastis, Rinus lebih memiliki berpikir mandiri dalam menghangatkan dapur rumah tangganya.

Rinus mengabaikan gengsi. Gengsi tak membuat asap di dapur mengepul. Tak peduli apa kata orang. Sebagai kepala keluarga dirinya fokus bagaimana pendidikan anak-anak dan kebutuhan ekonomi keluarganya. Dan menghidupi keluarga dengan cara-cara yang halal.

"Hasil jual kelapa muda ini untuk kebutuhan sekolah anak-anak dan kebutuhan membeli makan sehari-hari," ujarnya siang itu.

Rinus Urbasa/dokpri
Rinus Urbasa/dokpri

Rinus Urbasa lebih memilih dalam bentuk kelapa muda jika dibadingkan dengan kopra atau kepala kering. Menurutnya, saat harga kopra yang sangat anjlok saat ini maka solusi terbaik adalah menjualnya dalam bentuk kepala muda.

"Coba bapak bayangkan. Satu kilogram kopra atau kepala kering itu butuh enam sampai delapan buah kepala, dan harganya cuman 3.500 rupiah, padahal kelapa muda harga satu  buah sebesar 15 ribu rupiah, coba bapak bayangkan itu? Mana yang lebih untung?," ujarnya dengan nada tanya.

Bagi Rinus menjual kelapa kering dengan harga yang sangat anjlok saat ini bukan merupakan pilihan dan keputusan yang bijak. Baginya menjual kepala muda jauh lebih beruntung daripada menjualnya dalam bentuk kopra.

"Harga satu buah kepala muda itu sama dengan  lima kilogram kepala kering atau kopra, padahal satu kilogram kopra itu butuh enam sampai delapan buah kepala, maka saya fokus untuk jual kelapa muda," ujarnya.

Pace Rinus rupanya sudah lama bergelut di bisnis kelapa muda. Bisnis kelapa muda ini dimulai sejak Obyek Kawasan Wisata Piaynemo terbuka untuk umum.Fokus pada  bisnis kelapa muda ini diperkuat dengan anjlok harga kelapa kering ditanah air dalam dua tahun terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun