Mohon tunggu...
Petra Teofani
Petra Teofani Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Senja tak pernah menguasai hari, namun ia mengguratkan rindu pada sanubari

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Ketika Aku Mencintai Api (2)

21 Agustus 2019   10:00 Diperbarui: 19 November 2020   22:51 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/chmz3ikt7pmieo

"Keren! Jatuh cinta di bali? Mana dengan orang bule lagi...." Begitu reaksi Jef ketika aku menceritakan pengalamanku semalam. "Jahat kau, kenapa tidak mengajakku?"

Aku menimpuk kepalanya dengan hape, menyuruhnya diam. Suaranya keterlaluan. Aku tidak mau orang lain ikut tahu. Bisa repot. Pasti semuanya ingin berkunjung ke kedai kopi depan hotel tengah malam nanti. Lalu hilanglah kesempatanku mengobrol dengan Ke.

"Dasar ribut! Jangan keras-keras, nanti orang lain tahu."

Jef menatap mataku selama sedetik lalu menyeringai, "Aku baru tahu kau posesif."

Ia menyandarkan punggungnya ke kursi dan bersedekap lalu melanjutkan, "Oke, aku akan tutup mulut dan membiarkanmu mengejar gadis itu. Aku tidak akan mengganggumu."

"Serius? Kukira kau bakal memaksa ikut nanti tengah malam."

"Ar, sudah dua tahun sejak kau berpisah dengan pacarmu. Aku sudah lama tidak melihat binar cinta di matamu lagi. Jatuh cintalah, berbahagialah, jadilah orang normal."

"Jef, kau mabuk ya? Sejak kapan omonganmu jadi seperti ini?"

Orang yang ditanya mengernyit, "Dimana-mana kalau orang mabuk itu omongannya kacau. Jelas-jelas omonganku ini bijaksana. Mana mungkin mabuk."

Tanpa sadar aku tersenyum kecil. Jef benar. Jatuh cintalah dan jadi orang normal. Barangkali Ke akan menjadi penyelamat dari traumaku jatuh cinta.

"Nah itu kau yang mabuk. Senyum-senyum sendiri kayak orang gila...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun