Mohon tunggu...
Peter Alexander Linggawidjaja
Peter Alexander Linggawidjaja Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saved by Jesus Christ

1. Love GOD 2. Love yourself 3. Love others

Selanjutnya

Tutup

Diary

Yang Disimpan di Lumbung Allah

24 Juli 2021   23:15 Diperbarui: 24 Juli 2021   23:22 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Waktu saya membaca Injil Matius 13:24-30 Perumpamaan tentang lalang diantara gandum, ada 1 pertanyaan yang membuat saya penasaran seharian.

Pertanyaannya, kenapa waktu Tuan empunya ladang ditanyakan hambaNya, “Jadi maukah Tuan supaya kami mencabut lalang itu?

Tetapi Tuannya menjawab;

 "Jangan sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu” Matius 13:29

Why? tanya saya dalam hati

Gandum dari kisah ini adalah anak anak kerajaan yang pastinya menghasilkan pekerjaan yang baik dan anak- anak jahat menghasilkan pekerjaan yang merusak, sudah jelas bedanya.

Kenapa bisa gandum (Anak Kerajaan) ikut tercabut ketika lalang (anak jahat) dilenyapkan?

Menurut pemikiran saya dunia atau ladang Tuhan akan lebih baik bila seisi ladang adalah gandum (anak-anak Kerajaan Baik) dan tidak ada lalang (anak-anak si jahat).

Kenapa tidak Tuan mengutus malaikat membinasakan semua lalang yang membuat dunia jadi susah. Kehidupan menjadi lebih baik bila perusak, orang jahat, pencipta kehancuran dan konflik lenyap dari ladang atau dunia ini.  

Dan jawaban ini saya temukan dalam https://katolisitas.org/kerajaan-sorga-lalang-dan-gandum/

“Kalau seseorang mencoba memisahkan lalang dengan gandum sebelum waktunya, maka mereka dapat salah mencabut. Seseorang hanya dapat membedakan antara lalang ini dengan gandum ketika mereka bertumbuh besar dan bulir-bulirnya mulai masak”. ( Penulis: Stef & Inggrid)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun