Mohon tunggu...
PESTA LIANASILALAHI
PESTA LIANASILALAHI Mohon Tunggu... Guru - berusaha menjadi guru yang luar biasa namun tidak ingin binasa

Guru merupakan arsitek kehidupan. Guru bergandengan tangan dengan orangtua siswa membentuk karakter. Guru memberikan ilmu kepada siswa dari yang tidak tahu menjadi tahu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Situasi Keinian Saat Virus Corona

5 April 2020   23:15 Diperbarui: 5 April 2020   23:17 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kondisi keadaan di perumaham tidak terlalu ramai. Semua para pekerja tinggal di rumahnya masing-masing sesuai instruksi pimpinannya. Keberadaan terlihat dari kondisi kendaraan yang terparkir rapih di garasi rumah masing-masing. Walaupun ada 1 orang yang terpapar sektar kurang lebih 50 meter jaraknya, kami tetap diam di rumah saja. Info keadaan dan situasi di perumahan diberikan oleh para pengurus RT dan RW supaya berita tidak simpang siur bahkan dapat menjadi hoax.

Masyarakat tetap tenang tanpa ada gangguan, sepertinya masyarakat sudah memahami untuk tetap waspada dengan keamanan lingkungan serta melindungi keluarganya masing-masing. Semua warga di perumahan melakukan berbagai aktifitas di dalam rumahnya masing-masing, terkadang dapat kita jumpai di pagi hari hanya beberapa warga saja yang melakukan penjemuran di terasnya. Selebihnya ada yang di jalan raya. Warga perumahan pun memberikan usulan kepada para ketua RT maupun RW untuk melakukan penyemprotan disinfektan. Disinfektan yang disemprotkan ke rumah maupun jalanan dibandrol harganya sekitar Rp. 200.000 untuk penyemprotan per rumah. Ada yang merasa biasa saja untuk harga yang sedemikian rupa. Ada pula warga yang tidak dapat menerima sesuai info yang didapat bahwa dapat diberikan secara cuma-cuma. Berdasarkan keadaan yang demikian maka tergeraklah satu keluarga memberikan bantuan. Keluarga menyumbangkan untuk penyemprotan untuk satu blok saja yang berjumlah kurang lebih 30 kk. Sumbangan  yang diberikan merupakan suatu hal yang sangat luar biasa kepeduliannya terhadap lingkungan maupun warga sekitar. Keluarga tersebut merupakan keluarga yang mapan. Pasar yang berada di perumahan pun juga ditertipkan supaya tidak ada pendatang yang berasal dari luar perumahan yang mungkin saja membawa virus korona tanpa kita ketahui. Semua portal baik yang keluar maupun yang masuk dijaga serta di tutup sehingga tidak ada lalu lalang, biasanya ada jualan keliling menjajakan makanannya seperti bakwan malang, bakso, nasi goring, sate, somay rujak dan lain-lain. Suasana sepertinya mencekam nagi para keluarga yang tinggal di rumah karena kondisi yang tidak menentu.

Mencekam karena sesuatu hal yang tidak jelas maupun tidak nyata karena pikiran yang menguasinya. Padahal situasi dan kondisi perumahan biasa saja. Patroli pun disiagakan untuk keliling perumahan. Keamanan dan kenyamanan yang ada tidak terlepas dari partisipasi seluru warga perumahan. Apabila terdapat kegiatan yang mengumpulkan massa langsung ditindak. Untungnya perumahan kami tidak terlalu banyak yang ngumpul-ngumpul baik anak muda maupun ibu rumah tangga yang biasanya gosip.

Tetaplah di rumah, jaga diri serta lindungi keluarga yang kita sayangi. Jangan lupa selalu cuci tangan setiap 20 menit atau setiap memegang sesuatu maupun ketika masuk ke rumah. Cuci tangan sebaiknya gunakan sabun saja. Jangan menyemprotkan disinfektan ke seluruh tubuh dapat menjadi bahaya. Zat kimia yang terkandung dalam disinfektan tersebut berbahaya ketika dihirup akan menimbulkan sesak nafas. Satu hal yang paling penting adalah gunakan masker sebagai alat pelindung diri apabila bersin maupun batuk sehingga tidak mengganggu atau membuat resah orang yang ada di sekitarnya. Merupakan anjuran untuk kebaikan kita bersama. Musibah datang tidak dapat tergantikan oleh uang. Nyawa melayang tidak dapat ditebus dengan uang. Seberapa pun uang yang dimiliki tak akan berarti apabila takdir yang memilukan singgah dan menyapa. Hanya ketak berdayaan serta air mata yang memilukan terus mengalir dengan penyesalan yang tak kunjung hilang. Tetaplah bertahan lindungi semua umat manusia, dengan kesadaran diri sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun