Mohon tunggu...
Husaini Algayoni
Husaini Algayoni Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kolumnis

Dalam seruputan secangkir kopi ada imajinasi. Hobi membaca, menulis, travelling, menonton, mendengar musik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seruputan Kopi Gayo di Kebun Kopi

9 November 2020   18:38 Diperbarui: 9 November 2020   18:57 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Kebun kopi adalah taman harmoni di Negeri Kopi, keharmonian kebun kopi dipadukan dengan seruputan kopi Gayo pada pukul 11:00 membuka dan menutup alam pikiran."

Setiap peristiwa/sejarah di dunia ini ada hikmahnya, bukan hanya dicatat dan diingat begitu saja. Sejarah adalah ilmu yang harus dipelajari kata Ibnu Khaldun (1332-1386), pemikir Islam yang tersohor dengan ide-ide keorisinilannya tentang politik dan peradaban dalam suatu masyarakat.

Sejarah dunia hari ini berada dalam era yang dikenal dengan era post, ada post-modernisme, post-industri, post-histori, dan lain-lain. Makna post sendiri kata Shindunata dalam kata pengantarnya di buku Gaya Filsafat Nietzsche mestinya, "Segala yang berkonotasi dengan post ini mengandung dan membawa apa yang lebih baik, lebih bernilai, dan lebih mulia daripada apa yang terjadi sebelumnya."

Melihat konotasi post di atas bahwa seharusnya manusia zaman sekarang ini berada dalam keadaan yang lebih baik dan lebih bernilai dari sebelumnya. Namun kenyataannya, manusia berada di titik yang perlu dikritisi dan mengkhawatirkan dalam roda kehidupan.

Hadirnya teknologi di era modern di satu sisi berdampak positif, di sisi lain terjadi chaos di tengah kehidupan manusia yang menyebabkan abad modern dikenal dengan abad kemarahan, kekerasan, permusuhan, dan nihilnya kedamaian cinta antar sesama manusia. Dunia hari ini berada dalam suasana yang aneh.

Nah, deraian kata di atas merupakan sekilas fenomena dunia saat ini. Dari itu agar tidak terjangkit virus-virus berbahaya yang bisa menyeret pada kehidupan yang gersang dan sakit jiwa yang tersembunyi, perlu kiranya asupan-asupan gizi pemikiran dalam menanggulangi virus tersebut.

Seperti halnya, virus corona; manusia menghindari tempat-tempat keramaian dan memilih tempat nyaman dalam kesunyian, dengan panorama alam misalnya. Bagi masyarakat Gayo, yang mayoritasnya adalah petani kopi maka tempat paling asik dan nyaman adalah kebun kopi.

Gayo salah satu suku di Aceh yang terletak di wilayah tengah, dikenal dengan dataran tanah tinggi Gayo atau Negeri Atas Awan merupakan hasil kopi terbaik dengan cita rasa dan aromanya.

Asqalan dijuluki sebagai pengantin Syam karena tanahnya yang subur, makmur, dan kehidupan rakyatnya sejahtera (Abdurrahman al-Syarqawi, 2000: 382). Cordoba dikenal sebagai pengantin Andalusia dan permata dunia karena kemegahan, kemewahan, perkembangan ilmu pengetahuan dan seni (Husayn Ahmad Amin, 2003: 52).

Nah, dataran tanah tinggi Gayo juga dikenal dengan tanahnya yang subur, dari tanah subur tersebut tumbuh berbagai macam tumbuhan, salah satunya adalah pohon kopi. Bunga kopi mekar menghasilkan emas permata biji merah kemudian berubah menjadi aroma dan cita rasa yang khas ketika diseruput yang dikenal dengan nama kopi Gayo, kemasyhurannya bukan lagi menusantara tapi sudah mendunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun