Mohon tunggu...
Husaini Algayoni
Husaini Algayoni Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kolumnis

Dalam seruputan secangkir kopi ada imajinasi. Hobi membaca, menulis, travelling, menonton, mendengar musik.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Nasihat Gurutta dalam Novel "Rindu" Karya Tere Liye

1 April 2020   23:17 Diperbarui: 1 April 2020   23:37 1432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kisah tentang  masa lalu yang memilukan, tentang kebencian kepada seseorang yang seharusnya disayangi, tentang kehilangan kekasih hati, tentang cinta sejati, tentang kemunafikan. Lima kisah dalam sebuah perjalanan panjang kerinduan.

Lima kisah tersebut menjadi satu di dalam kapal laut Blitar Holland yang dinakhodai Kapten Philips dalam rangka membawa penumpang jamaah haji dari Makassar pada tahun 1938, tahun sedang disemainya Perang Dunia II di belahan Eropa sedangkan Indonesia sendiri masih menggunakan nama Hindia Belanda.

Selama dalam perjalanan menuju Tanah Suci para penumpang semisal Ahmad Karaeng seorang ulama terkenal dan masyhur di tanah Makassar, Daeng Andipati bersama istri dan dua putrinya yang menggemaskan, pemuda pendiam dan tangguh bernama Ambo Uleng, pasangan senja yang setia Mbah Kakung dan Mbah Putri, Ling-ling (Bonda Upe) dan suaminya Enlai.

Nama-nama di atas mempunyai kisah tersendiri dalam kehidupannya masing-masing, kisah yang ada pada mereka tersimpan dalam hati yang menyesakkan dan perlu sebuah jawaban untuk bisa keluar dari jeritan hati yang menyesakkan itu. Disini Ahmad Karaeng atau dipanggil dengan Gurutta hadir memberi jawaban dengan nasihat-nasihatnya bagaikan mutiara indah.

Karena itu, setelah membaca novel rindu sebuah novel inspiratif karya Tere Liy, saya akan merangkum nasihat-nasihat Gurutta sebagai muhasabah bagi saya sendiri dan umumnya bagi pembaca budiman. Nama Tere Liye sendiri tidak asing lagi bagi pemburu novel, karyanya banyak diminati bahkan novel rindu ini sudah mencapai cetakan ke 29 di tahun 2016.  Cuitannya pun banyak dishare di medsos.

Kisah ini akan dimulai dari Daeng Andipati, seorang pengusaha sukses, kaya, mempunyai istri cantik dan dua putri yang menggemaskan Anna dan Elsa. Dibalik itu semua, hidupnya menyesakkan karena mempunyai kebencian yang mendalam.

Kebencian tersebut tertuju kepada ayahnya sendiri, seseorang yang seharusnya ia sayangi. Ketika Daeng berusia 15 tahun, ayahnya adalah saudagar kaya dan terpandang, tapi ayahnya suka memukul; memukuli ibunya hingga lebam, Daeng sendiri dan saudara-saudaranya sebagai pelampiasan amarah ayahnya.

Dari kejadian tersebut, Daeng membenci ayahnya sendiri hingga ayahnya meninggal dan semakin pekat setiap harinya. Bagaimana aku bisa memaafkan dan melupakan semua? Bagaiamana caranya agar semua ingatan itu enyah pergi? Aku sudah lelah  kata Daeng Andipati tergugu pelan kepada Gurutta.

Bagaimana mengatasinya, setelah bertahun-tahun racun kebencian mengendap di seluruh tubuh? Bagaimana membersihkannya? Gurutta mengatakan  selalu menyakitkan saat kita membenci sesuatu, apalagi jika itu ternyata membenci orang yang seharusnya kita sayangi.

Pahami dan pikirkan dengan baik tiga bagian yang tidak terpisahkan satu sama lain, kata Gurutta kepada Andipati: Berhenti membenci ayahmu, karena kau sedang membenci diri sendiri. Berikanlah maaf karena kau berhak atas kedamaian dalam hati. Tutup lembaran lama yang penuh coretan, bukalah lembaran baru.

Bonda Upe panggilan Ling-ling, kehidupan masa lalu merupakan masa paling kelam dalam hidupnya karena ia seorang cabo (pelacur) yang dijual oleh ayahnya sendiri. Lima belas tahun lebih  menjadi seorang cabo, ia tidak bisa melupakan, bagaimana kalau ada yang tahu ia seorang pelacur? Apakah Allah menerimaku di tanah Suci? Pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari Bonda Upe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun