Tidak berpanjang lebar, langsung saja ke poin-poinnya:
1. RD terlihat kesulitan menemukan tim terbaik untuk diberangkatkan ke Sea Games Myanmar. Sudah puluhan pemain diikutkan dalam pelatnas, tapi pemain inti timnas seperti sulit didapat yang terbaik versi RD. Padahal talenta muda pemain U23 bertebaran, tapi coach RD merasa masih sulit mendapatkan komposisi terbaik. RD malah bernostalgia dengan Sea Games 2011 yang diikuti Tibo dan Patrik Wanggai. Kesulitan ini diprediksikan berbanding lurus dengan kesulitan RD memenuhi target emas Sea Games kali ini.
2. Taktik dan gaya permainan tim asuhan RD jauh dari kata memuaskan. Pemain seolah bermain tanpa arahan dan hanya mengandalkan skill individu masing-masing pemain. Ukurannya jelas, timnas U19 sudah pasti jadi patokan masyarakat pecinta bola Indonesia.
3. Tekanan publik sepakbola saat ini jauh lebih berat dibanding sea games sebelumnya yang juga dilatih RD kala Indonesia meraih perak. Hal ini dikarenakan RD dulu mundur dari timnas dengan alasan pemain ISL "ditahan" PSSI sehingga RD tidak bebas memilih pemain terbaik. Sedangkan saat ini, RD bebas sebebas nya memilih pemain terbaik kesukaan dia termasuk memilih pemain bintang Syamsir Alam.
4. Dengan segudang talenta dari liga terjeger ISL dan para pemain lulusan SAD serta pemain yang berkostum klub luar negeri (baca: CS Visse), RD tetap belum mampu meracik tim dengan baik. Terbukti, melawan klub divisi I yang tidak banyak orang tau tentang klub tersebut yakni Persibat Batang, timnas asuhan RD malah kalah mengenaskan 1-2.
5. Dukungan terhadap RD saat ini terbelah-belah di masyarakat bola Indonesia. Jelas sekali sangat mempengaruhi RD dalam bersikap dan menentukan komposisi pemain. Ibarat pepatah bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, bisa jadi hal ini mempengaruhi pencapaian RD kali ini dalam meraih emas.
6. Mandulnya lini depan dan minimnya kreatifitas pemain tengah dalam menyerang dan membuat proses gol. Mau tidak mau, yang namanya permainan bola kita harus bikin gol. Kesulitan mencetak gol bukan hanya menyulitkan timnas meraih emas tapi juga mempengaruhi permainan dan mental para pemain. Jika tidak segera diatasi, pemain mudah frustasi. Dan RD harus bisa mengantisipasi hal ini dengan baik.
7. Terlihat cara bermain anak asuh RD masih banyak mengandalkan Umpan lambung. Umpan lambung bukan nya haram dilakukan tapi kita harus berkaca selama ini, umpan lambung yang dilakukan timnas Indonesia selama ini sangat menyulitkan kawan dan lawan. Dengan postur yang tidak terlalu ideal plus penguasaan bola yang tidak bagus, umpan lambung sangat mudah diantisipasi lawan.
8. Hasil laga perdana melawan Kamboja, tentu berbanding terbalik dengan hasil yang diraih tim lain, Thailand dan Myanmar yang menang telak lawan Kamboja dan Timor Leste. Dengan hanya meraih 1-0 melawan tim lemah Kamboja sedangkan Thailand dan Myanmar bisa menang besar lawan Myanmar dan Timor Leste, mau tidak mau, Timnas harus selalu menang dalam penyisihan grup selanjutnya termasuk melawan Thailand dan Myanmar jika ingin lolos ke semifinal dengan mudah. Tentu ini pekerjaan yang sulit.
9. Faktor lawan yang lebih siap dibanding Timnas Indonesia. Thailand U23 bahkan pernah mengalahkan timnas China di kandang China. Malaysia selalu mengikutkan timnas U23 nya ke kejuaraan Internasional, seperti Merdeka Games, Menpora Games dan Sumer Universiade yang diselenggarakan di Rusia.
10. Alasan aneh yang digaungkan MD dan ce es-nya bahwa selama timnas masih diikuti pemain IPL dan ditonton SJ, maka timnas sulit untuk juara...hehe..:). Padahal timnas U19 saja kemaren diperkuat Evan Dimas yang notabene dimiliki Persebaya 1927 yang bermain di IPL bisa juara AFF U19 dan lolos Piala Asia...:)
