Mohon tunggu...
Pertiwi Madayanti
Pertiwi Madayanti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Alumni Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 2016 | Social Worker

Selanjutnya

Tutup

Money

Melatih Jiwa Entrepreneur Mahasiswa

12 Desember 2013   12:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:01 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang mahasiswa yang telah lulus dan kemudian diwisuda sejatinya memasuki babak baru kehidupan. Disanalah tantangan yang sesungguhnya seorang sarjana dimulai. Bekerja merupakan cita-cita pertama seorang seorang fresh graduate. Bekerja bisa apa saja dan dimana saja. Berprofesi sebagai pekerja atau justru yang menciptakan lapangan pekerjaan baru yang bisa menyerap tenaga-tenaga lebih. Entrepreneurship istilah keren yang dipakai oleh wirausaha muda jaman sekaran. Jiwa entrepreneur sesungguhya bisa dilatih. Salah satu cara yang bisa dicoba adalah dengan praktik langsung dengan cara berperan sebagai seorang wirausaha.

Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga merupakan salah satu jurusan yang memiliki mata kuliah Entrepreneurship. Drs. Siantarri Rihartono, M.Si menjadi dosen pengampu mata kuliah ini. Salah satu tugas yang akan didapat dari mata kuliah entrepreneurship ini adalah praktik langsung menjadi seorang wirausaha yang dilakukan setiap menjelang akhir semester. Praktik menjadi seorang entrepreneur dilakuakan oleh mahasiswa-mahasiswa semester lima yang sudah mendapatkan mata kuliah tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 11 Desember hingga 13 Desember 2013. Mahasiwa melakukan praktek wirausaha dengan cara menjual produk seperti makanan, minuman, aksesoris dan lain sebagainya. Mereka memanfaatkan area fakultas utuk berjualan.

13868275771094535668
13868275771094535668

13868276201409575302
13868276201409575302

13868276731223273243
13868276731223273243

Sebagian besar dari mereka menjajakan penganan dan minuman. Salah satunya adalah Nur Endah bersama team yang memilih menjual stik kentang. Mereka mematok dengan harga Rp 3000,00 untuk satu bungkus stik kentang. “Kita ingin menjual barang mahal dengan harga murah. Kentang kan mahal tapi bisa dinikmati oleh semua kalangan. Dan kentang merupakan makanan bergizi”, ungkap Endah. Selain itu Endah juga menerangkan bahwa mereka lebih memilih menjual makanan dengan karena makanan dianggap lebih mengenyangkan dan bisa menjadi camilan ringan juga. Meskipun banyak yang jual makanan tapi kan jenisnya beragam.”

Praktik entrepreneurship ini hampir bisa dikatakan miniature dunia bisnis. Sebab ada pula persaingan yang terjadi agar dagangan yang mereka jajakan laris manis. Berbagai cara dilakukan agar menarik konsumen. Seperti yang diungakpkan oleh Endah ketika ditanya mnegenai strategi pemasaran produknya : “Bonus sticker, pin bb, kemasan menarik, dan ada testernya terus melakukan pendekatan dengan baik dan ramah murah senyum.” Cara lain lagi digunakan oleh mahasiswi yang disapa oleh Inot dan rekannya guna menarik pelanggan. Yaitu dengan menggunakan bando kuping kelinci dan berkeliling fakultas menjajakan penganan yang dijualnya, yaitu bakpau dengan beraneka rasa.

Laris tidaknya dagangan mereka bukan menjadi aspek utama penilaian. Masalah penilaian tugas praktik ini Endah mengaku tidak tahu menahu karena itu adalah urusan dosen. Mereka mnegaku bersemangat mejalankan praktik ini. Manafaat dari adanya praktik entrepreneurship ini banyak dirasakan mahasiswa lain yang tidak berjualan. Manfaat yang jelas sekali terasa adalah mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial Humaniora tidak perlu jauh-jauh lagi untuk mencari makanan atau camilan. Jika biasanya kantin hanya menjajakan beberapa macam makanan yang hampir setiap hari makanannya sama, kali ini mahasiswa lain dapat lebih memilih makanan atau minuman apa yang disukainya.

13868277671190093900
13868277671190093900

Ketika ditanya mengenai apakah mereka ingin menjadi seorang wirausaha jawabannya adalah mau. Seperti yang diungkapkan Endah, “Ya mau, tapi ngga stik kentang. Mungkin yang lain. Memang bukan hal yang mudah menjadi seorang wirausaha. Butuh usaha ekstra agar apa yang ingin dicapai mampu diraih. Tantangan dan halangan merupakan satu hal yang wajar dalam menjalankan usaha baik usaha kecil mapun usaha dengan skala besar. Tidak hanya itu saja, mental dan tekad yang kuat menjadi kunci utama suksesnya sebuah usaha. Mental yang tidak pernah mudah putus asa, mental yang pantang menyerah, mental yang tak pernah takut mengahadapi segala macam bentuk resiko, serta tekad atau niat yang kuat untuk menjalankan usaha.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun