Mohon tunggu...
Andre Setiawan
Andre Setiawan Mohon Tunggu... -

Seorang analis pasar yang mencakup bursa saham, forex, emas dan pengamat ekonomi global. Tulisan lain dapat dibaca di www.dow-thirty.com dan juga di http://idx45.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Terbaik dan Terburuk 2011

2 Januari 2012   04:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:27 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2011 telah berlalu dan sepanjang tahun 2011 indeks LQ-45 mencatat kenaikan sebesar 1.83% dari angka penutupan tahun 2010. Indeks ditutup di 673.51, sempat mencapai posisi tertinggi 743.33 dan mencapai level terendah di 553.534. Sementara itu, IHSG ditutup di 3,821.99, naik 3.2% dari level 2010, dengan level tertinggi di 4,195.724 dan terendah di 3,217.951.

Dari 45 konstituen LQ-45, sejumlah 16 konstituen berhasil mencatat kenaikan sekaligus melebihi kenaikan indeks LQ-45. Sisanya yaitu 29 konstituen berakhir dengan posisi lebih rendah dibandingkan penutupan tahun 2010.

Berikut 3 saham dengan kinerja terbaik sepanjang tahun 2011:

Gudang Garam, Tbk. (GGRM)

Jawara tahun 2011 ini membukukan kenaikan sebesar 55.13% saat ditutup di 62,050. GGRM sempat menanjak hingga mencapai 67,000 setelah sebelumnya terpuruk hingga 33,300 pada awal tahun 2011 sehingga dari titik terendah 2011 GGRM sempat mencapai kenaikan hingga 100% sebelum akhirnya terkoreksi pada akhir tahun. Berdasarkan kinerja per triwulan, GGRM selalu berhasil mencetak kenaikan tiap triwulan 2011 dengan hasil triwulan keempat yang cukup solid yaitu kenaikan sebesar 18.19%.

Outlook GGRM saat ini adalah POSITIF dengan potensi mencoba melewati 67,000. Jika berhasil, terdapat potensi kenaikan hingga 71,200, dan support terdekat berada di 59,100.

Energi Mega Persada, Tbk. (ENRG)

Bagi ENRG, tahun 2011 adalah tahun yang cukup berfluktuasi. Setelah tertekan pada bulan Februari hingga mencapai 100, ENRG meroket hingga mencapai titik tertinggi 265 sebelum akhirnya terkoreksi hingga akhir tahun 2011 ditutup di 178, naik 43.55% dibandingkan harga penutupan tahun 2010. Kenaikan di tahun 2011 ini berhasil menutup seluruh kerugian yang terjadi di tahun 2010 dimana ENRG terkoreksi sebanyak 35.75%.

ENRG masih berusaha melewati level resistance kuat di antara 180-190. Jika berhasil, diperkirakan saham ini akan mengincar level 200an. Level-level resistance yang dihadapi oleh ENRG adalah 188, 206, 212, 228, dan 253. Meskipun outlooknya POSITIF, namun skenario bullish ENRG ini dapat tersandung oleh terbentuknya pola bearish divergence pada indikator MACD dan juga pada indikator RSI sebelumnya telah terkonfirmasi pola head-and-shoulders yang baru-baru ini sedang diuji kembali garis necklinenya. Berdasarkan struktur kenaikan harga dari titik terendah 111 dapat dikatakan bahwa kenaikan yang terjadi bersifat koreksi dan penurunan dari 265 merupakan gelombang kedua dari koreksi tersebut. Maka, dapat diprediksikan bahwa potensi kenaikan ENRG kemungkinan akan terganjal pada resistance antara 212 dan 228.

Astra International, Tbk. (ASII)

Kinerja yang stabil dari tahun ke tahun tetap menjadi ciri khas dari saham ASII di tahun 2011. Walaupun membukukan kenaikan yang lebih kecil dibandingkan tahun 2010, kenaikan sebesar 35.66% ini menempatkan ASII di posisi yang cukup terhormat di peringkat ketiga. Serupa dengan GGRM, ASII juga berhasil membukukan kenaikan di tiap triwulan 2011.

Dari sisi teknikal, outlook ASII tetap berada di POSITIF, dan ke depannya diprediksi ASII akan kembali mencoba menembus titik tertinggi tahun 2011 di 75,950 untuk membuka jalan menuju 85,700. Kondisi indikator teknikal cenderung memburuk saat ini dengan mulai terbentuknya pola bearish divergence pada RSI maupun MACD. Resiko jika pola divergence ini terkonfirmasi adalah kemungkinan melemahnya ASII menuju 71,800 hingga 67,000, bahkan ke EMA 200 hari yang saat ini terdapat di 64,650. Buying dips adalah strategi untuk ASII saat ini dengan asumsi bahwa saham ini akan kembali bersinar di tahun 2012.

Selain 3 saham terbaik yang disebut di atas, di antara saham-saham yang mencetak kinerja negatif sepanjang 2011 ada 3 yang terpuruk.

Delta Dunia Makmur, Tbk. (DOID)

DOID menjadi juru kunci di antara 45 saham LQ-45 dengan mencetak penurunan paling besar yaitu 58.39%. Hasil ini jauh lebih buruk dibandingkan kinerjanya di tahun 2010 yaitu saat DOID mengalami penurunan 4.73%. Dari triwulan pertama hingga terakhir, DOID selalu mencetak penurunan meskipun pada bulan Desember berhasil menanjak 6.35%.

Saat ini DOID sedang mengalami rebound, namun diperkirakan kenaikannya akan terhambat di 850 atau 950 sebelum tekanan jual kembali mendorong saham ini turun menuju level support di 550. Resistance pertama di 740 dan selanjutnya di 850 dan 940. Level 740 juga merupakan lokasi EMA 50 hari saat ini yang juga merupakan level retracement Fibonacci pertama. Memasuki tahun 2012, DOID diprediksi masih akan mencoba untuk bangkit, namun resistance di 740, 850, 940, 1040, dan 1150 akan menjadi penghambat kenaikan saham ini. Untuk jangka pendek, diprediksi DOID belum akan mengalami penurunan tajam, namun malah akan naik meskipun kenaikannya akan cenderung terbatas.

Indika Energy, Tbk. (INDY)

Kedua terbawah adalah INDY yang mencetak penurunan di tiap triwulan 2011 dan dari 12 bulan sepanjang 2011 hanya berhasil mencetak kenaikan sebanyak 4 kali. Kinerja INDY di tahun 2011 kontras sekali dengan kinerjanya di tahun 2009 (+104.13%) dan 2010 (+112.36%).

Walaupun dalam jangka pendek diperkirakan INDY berpotensi mengalami rebound, namun gambaran keseluruhan INDY tetap mengkhawatirkan. Kemungkinan yang ada adalah INDY akan kembali memasuki zona NETRAL, namun deretan resistance di 2300, 2400, 2550, 2650, dan 2800 diperkirakan akan menghambat kenaikan saham ini. Selain itu, di sisi support sulit dipastikan apakah support kuat di 2000 akan terus bertahan. Jika gagal bertahan, INDY kemungkinan dapat tergelincir hingga 1480 atau bahkan lebih rendah lagi.

Timah (Persero), Tbk. (TINS)

TINS terpuruk di posisi ketiga terendah diantara konstituen indeks LQ45 lainnya. TINS menderita penurunan sebesar 39.27%, penurunan tajam dari kenaikan TINS pada tahun 2010 yaitu 37.5% dan juga 2009yaitu 85.19%.

Outlook teknikal dari TINS cukup menjanjikan walaupun outlooknya saat ini masih tetap berada di NEGATIF. Indikator teknikal pada chart MACD dan RSI menunjukkan pembentukan pola failure swing. Diperkirakan TINS akan mencoba naik hingga mencapai 1770 dimana juga terdapat EMA 50 hari di 1,770. Setelah 1,770, support berikutnya adalah 1,900 (EMA 100 hari) dan 1,960 (retracement dari proyeksi Fibonacci. Setelah 1,960, target berikutnya adalah level EMA 200 hari di 2,150. Strategi untuk posisi BELI adalah menempatkan stop di bawah 1,550 dengan target di 1,960. Di bawah 1,550 TINS terancam untuk turun lebih lanjut ke 990.

Selain GGRM, ENRG dan ASII, saham-saham terfavorit lainnya yang diperkirakan masih akan menjadi unggulan di tahun 2012 antara lain GJTL (+30.43%), BBRI (+28.57%), BBCA (+25.00%), JSMR (+22.63%), SMGR (+21.16%), CPIN (+16.85%), UNVR (+13.94%), ICBP (+11.23%) dan UNTR (+10.71%). Sementara itu, 3 saham lainnya yang mencetak kenaikan namun masih di bawah dua digit antara lain INTP (+6.9%), ISAT (+4.63%) dan KLBF (+4.62%).

Di papan bawah, BORN mencetak penurunan tajam sebesar 38.06%, disusul oleh BJBR (-37.24%) dan INCO (-34.26%), ANTM dengan penurunan 33.88%, dan ADRO yang melemah 30.59%. KRAS dan PGAS juga melemah masing-masing 30% dan 28.25%, sementara MEDC, BUMI, BDMN, BBNT dan UNSP terpuruk 28.15%, 28.1%, 28.07%, 26.22% dan 25.97%.

BBNI, LPKR, SMCB dan INDF keempatnya memang menderita kerugian selama tahun 2011, namun kerugian tersebut tergolong kecil yaitu1.94%, 2.93%, 3.33% dan 5.64%.

Dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya indeks LQ-45 tidaklah dapat dikatakan mengalami tahun yang spektakuler di tahun 2011 karena hampir sepertiga dari konstituen LQ-45 yang mampu mencetak kinerja yang positif sementara itu sisanya berakhir dengan penurunan.

Tahun 2012 diperkirakan GGRM, ENRG dan ASII kan kembali menjadi favorit seperti halnya di tahun 2011 lalu.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun