Putih    : sebagai tanda suci dalam tindakan lahir dan batin,
Hijau    : sebagai tanda kejayaan dan kerajinan (lisik) di dalam kehidupan sehari-hari,
Kuning  : sebagai tanda hati-hati (urik) dalam bertindak.
Jadi, berdasarkan keterangan dari warna-warna kerawang, Masyarakat Gayo dilambangkan sebagai masyarakat yang Mersik (berani), Lisik (rajin) dan Urik (teliti).
Dalam buku yang berjudul Pilar - Pilar Kebudayaan Gayo yang di tulis Drs. Isma Tantawi,M.A dan Drs. Buniyamin. S, menerangkan tentang makna motif yang terdapat pada pakaian adat Gayo sendiri adalah sebagai berikut:
MATA ITIK: Mata Itik mempunyai makna bahwa yg ikut menentukan dalam kehidupan masyarakat Gayo Lues, adalah penghulu, ulama dan golongan cerdik pandai.
PUCUK REBUNG: Pucuk Rebung mempunyai makna masyarakat Gayo Lues mencintai keadilan dan kedamaian.
SESIRUNG: Sesirung mempunyai makna bahwa dalam kehidupan masyarakat Gayo Lues selalu salaing membantu.
LELADU : Leladu bermakna bahwa masyarakat Gayo Lues memiliki harkat dan martabat dan berwibawa.
MUN BERANGKAT: Mun Berangkat bermakna bahwa masyarakata Gayo Lues mempunyai cita-cita dan tata cara dalam kehidupan bermasyarakat.
TULENNI IKEN: Tulenni Iken bermakna masyarakat Gayo Lues memiliki sifat untuk membela diri dalam kebenaran. Takut karena salah dan berani karena benar.