Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kematian karena Covid-19 di Jepang Sedikit, Kok Bisa Ya?

3 Juni 2020   08:59 Diperbarui: 3 Juni 2020   09:01 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kasus kematian akibat covid19 di Jepang, termasuk rendah di dunia. Sejauh ini, kasus kematian di Jepang hanya sebanyak 840, dari sebanyak 126 juta penduduk.

Sebagai perbandingan, lihat Jerman. Negara dengan penduduk 83 juta itu, mencatat kematian akibat corona, sebanyak 8.000.
Karena angka kematian rendah, baru-baru ini, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, mencabut status keadaan darurat pandemi virus corona di sebanyak 47 kawasan.

Untuk selanjutnya, negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut, berusaha keluar dari ancaman resesi dan perekonomian hidup kembali.

Sekedar diketahui, keadaan darurat pandemi virus corona di Jepang diumumkan tanggal 7 April di seluruh Jepang. Menyusul keadaan ini, Abe hanya meminta warga tidak keluar rumah, sekolah diliburkan, dan bisnis yang tidak penting ditutup atau mengurangi jam beroperasi.

Dikritik
Dikutip dari dw.com, strategi penanganan virus corona di Jepang sebenarnya sempat dikritik pakar.

Kenapa dikritik, karena Jepang dalam menangani Covid19 hanya menggunakan strategi "lockdown ringan". Strategi ini diperkirakan tidak akan cukup untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Pertimbangannya, di antaranya karena Jepang memiliki jumlah penduduk lanjut usia tertua di dunia, dan memiliki jaringan transportasi kereta yang padat.

Di satu sisi, jumlah tes virus corona di Jepang pun termasuk yang rendah di dunia.
Menurut sumber itu, sampai bulan Mei ini, Jepang hanya melakukan tes virus corona kepada dua orang per seribu penduduk.
Sebagai perbandingan, di Australia ada 40 tes per seribu orang.
N

amun Jepang, di kemudian hari berhasil menjawab kritikan tersebut. Jepang bisa terhindar dari penyebaran wabah besar seperti yang terjadi di Amerika Serikat, Inggris dan beberapa negara Eropa lainnya.

Faktor
Hingga saat ini, para pakar tidak bisa mengetahui secara rinci mengapa Jepang berhasil menekan angka kematian karena Covid19.
Para pakar hanya memperkirakan, keberhasilan Jepang itu karena ada kombinasi beberapa faktor.

Di antaranya, penggunaan masker, perilaku individu soal sanitasi yang bagus, sistem layanan kesehatan berkualitas tinggi, dan pendeteksian kontak invidividu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun