Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahasiswa ITB Raih Gelar Doktor Soal Ubi Cilembu, Tapi Ada yang Membuat Penasaran Nih!

22 Oktober 2018   11:03 Diperbarui: 22 Oktober 2018   11:34 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Betul, penulis penasaran sekali ingin mengetahui secara lengkap hasil riset mahasiswa ITB Agustina Monalisa soal ubi Cilembu, Sumedang, yang rasanya manis itu.

Dikutip dari lama ITB, ubi Cilembu yang rasanya manis beda dari ubi lainnya di Tanah Air menyebabkan mahasiswa ITB Agustina Monalisa untuk melakukan penelitian tentang ubi Cilembu. Hasil risetnya, kemudian ia susun untuk disertasi berjudul "Dinamika Populasi Bakteri Rhizosfer dan Endofit Pada Budidaya Ubi Jalar Cilembu (Ipomoea batatas var. Cilembu) dan Peranannya Selama Proses Penyimpanan Pascapanen".

Dalam disertasinya, Agustina menyebutkan bahwa yang menyebabkan ubi Cilembu manis, karena aspek mikrobanya, khususnya bakteri rizosfer dan endofit yang terdapat di lokasi Ubi Cilembu ditanam. "Bakteri itu salahsatu yang bisa berpengaruh terhadap rasa manis. Selain itu, faktor tanah juga ikut berpengaruh," ujarnya.

Ia yakin begitu, karena berdasarkan penelitiannya, ubi yang ditanam di luar lokasi Desa Cilembu, kelimpahan dan keanekaragaman bakterinya berbeda. Demikian pula dengan kualitas rasa manisnya.

Agustina selanjutnya berharap, bila masyarakat ingin mengembangkan Ubi Cilembu di luar Cilembu, ada baiknya menghasilkan pupuk hayati yang berisi mikroba yang sama seperti yang digunakan dalam membudiayakan ubi cilembu di tempat asalnya.

Pendekatan dan temuannya juga diharapkan jadi alternatif ekstensifikasi budidaya ubi jalar Cilembu di luar desa asalnya, agar menghasilkan ubi yang manis rasanya.

Disertasinya tersebut, belakangan mengantarnya meraih gelar doktor dari ITB.

Yang membuat penulis yang notabene orang Sumedang asli dan tinggal tidak jauh dari Cilembu penasaran, Agustina menguji ubi dan tanahnya di daerah mana? Dari daerah Cilembu sendiri atau daerah lain?

Berdasarkan catatan penulis, ubi yang disebut Cilembu sekarang kebanyakan bukan hasil produksi petani Cilembu lagi karena lahan di daerah Cilembu sudah semakin berkurang. Ubi yang sekarang dijual di banyak kios baik di Sumedang, Bandung maupun daerah lainnya yang menggunakan "label" Ubi Cilembu Asli, adalah produksi petani di luar Cilembu.

Ubi itu misalnya dihasilkan petani di wilayah Kecamatan Tanjungsari, Sukasari, Rancakalong, bahkan ada juga produksi petani Subang. Ubi itu, oleh bandar ubi, ada yang terlebih dahulu dibawa ke gudang di Desa Cilembu (konon agar rasanya menjadi manis), ada juga yang langsung dijual ke berbagai kios. Ubinya, agar nilai jualnya tinggi, diberi label "Ubi Cilembu", atau "Ubi Cilembu Asli".

Rasa ubi tersebut, terutama yang diproduksi petani Kecamatan Rancakalong, sama manisnya dengan ubi yang ditanam (di lahan yang tinggal sedikit) di wilayah Desa Cilembu. Penulis sendiri, jika kangen ubi yang rasanya manis, belakangan tidak perlu mencari ke Cilembu, tapi ke daerah lain di luar Cilembu, sebab rasanya tidak jauh berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun