Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Panda Australia Susah Kawin, Jangan-jangan Panda di TSI Juga Begitu?

16 Oktober 2018   15:38 Diperbarui: 16 Oktober 2018   18:04 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena tak mau  kawin, pengelola Kebun Binatang Adelaide, Australia, mencoba merangsang sepasang panda raksasa koleksinya dengan tontonan video kawin panda. Harapannya, Wang Wang dan Fu Ni, demikian nama sepasang panda tersebut, segera kawin dan mempunyai keturunan.

Setelah membaca berita tersebut di www.abc.net.au, penulis jadi teringat kepada panda di Taman Safari Indonesia (TSI)  Cisarua. Bogor, Cai Tao dan Huchun. Belum lama ini, kedua panda ini coba dikawinkan pengelola TSI agar segera memiliki keturunan dengan cara artificial insemination. Tapi bagaimana hasilnya, belum diketahui.

Kembali kepada panda di Adelaide, menurut Ian Smith, Dokter Hewan Senior di Kebun Binatang Adelaide, di beberapa negara, mengajari panda raksasa melalui video adegan kawin panda untuk membangkitkan libido tersebut, banyak diterapkan. Hasilnya, di beberapa negara ada panda yang mendadak kawin, setelah diajari cara reproduksi melalui video.

Itulah sebabnya, pihaknya pun mencoba melakukan hal sama terhadap Wang Wang dan Fu Ni, agar keduanya segera kawin dan mempunyai keturunan.

Smith mengatakan, jika tahun ini atau tahun depan keduanya tidak kawin dan melahirkan, Kebun Binatang Adelaide bisa saja tidak memiliki koleksi panda raksasa lagi. Sebab  kontrak kepemilikan Wang Wang dan Fu Ni antara Adelaide dengan China sebagai pemilik panda,  akan berakhir tahun depan. Apalagi kalau  otoritas Pemerintahan Persemakmuran  di Adelaide, tidak memperpanjang kontraknya yang mencapai satu juta dolar Amerika Serikat per tahun.

Lalu apa hasilnya? Ternyata, hasilnya tidak seperti diharapkan. Wang Wang dan Fu Ni, walau disuguhi adegan video panda kawin, tetap saja tidak mau kawin.Padahal, keduanya diketahui subur, tidak ada masalah, dan siap bereproduksi.

Direktur Kebun Binatang Adelaide Elaine Benstead dan Ian Smith menduga, keduanya tidak mau kawin karena datang dari China dalam usia muda sekali, dan belum matang secara seksual.

 "Mereka tiba sebagai panda yang sangat tidak berpengalaman. Mereka mungkin tidak pernah melihat hal semacam itu terjadi sehingga sedikit seperti kisah 'The Blue Lagoon'," kata Smith, mengacu pada film di era 1980-an.

Harapan satu-satunya Kebun Binatang Adelaide agar segera memiliki bayi panda yang lucu dan menggemaskan, kini, tinggal melalui proses inseminasi buatan -- walau sebelumnya pernah dilakukan dan gagal.

Lalu bagaimana dengan pasangan panda yang berada di TSI Bogor? Penulis mencari beberapa keterangan soal perkembangan perkawinan Cai Tao dan Huchun di dunia maya. Tetapi hasilnya masih nihil.

Tapi mudah-mudahan saja upaya TSI Bogor berhasil, ya agar tercatat dalm sejarah, bahwa TSI bisa mengembangbiakan panda di luar negara asalnya, Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun