Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Money

Semangka Berlimpah, Petani Khawatir Harga Anjlok

7 September 2018   08:01 Diperbarui: 7 September 2018   08:06 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semangka Berlimpah, Petani Khawatir Harga Anjlok

Musim kemarau tak selamanya membawa kerugian bagi petani. Petani semangka di Majalengka, Jawa Barat upamanya,  di musim kemarau ini justru memberikan kebahahagiaan.

"Ya, Kang. Bagi kami, kemarau justru sangat ditunggu-tunggu. Kemarau selalu memberikan kebahagiaan," kata Dudung, seorang petani semangka di Kelurahan Tonjong Kecamatan Majalengka Kota kepada penulis.

Menurut Dudung,  semangka merupakan tumbuhan yang bisa tumbuh subur dan bagus di musim kemarau. Tanaman ini juga tidak membutuhkan air yang banyak seperti tanaman lain.

Itu sebabnya, petani di Majalengka seperti di Kelurahan Tonjong dan Panyingkiran, di musim kemarau ini bisa tersenyum lega.

Menurut Sarjan, petani asal Panyingkiran, di musim kemarau ini, tanamannya subur.  Hasilnya pun melimpah dengan buah yang besar. "Yang menggembirakan lagi,  buah yang dihasilkannya lebih manis dari buah yang dihasilkan pada musim penghujan," kata Sarjan.

Bahkan khusus untuk panen di bulan September 2018 sekarang, hasilnya lebih baik dari panen-panen sebelumnya.  Hasilnya, katanya, boleh dibilang dua kali lipat dari panen tahun 2017 lalu, dengan kualitas yang lebih baik pula.

"Saya yakin, penghasilan dari penjualannya pun untuk tahun ini akan meningkat," ujarnya. Namun demikian, ia tetap mengkhawatirkan ada permainan dari bandar. Ia khawatir, karena produksi melimpah, harganya tiba-tiba anjlok.

"Beberapa waktu lalu pernah kejadian, harga anjlok saat produksi melimpah. Dulu pernah satu kilo semangka dihargai kurang dari lima ratus rupiah," katanya.**

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun