Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Gong Raksasa untuk Mbah Goong

28 Agustus 2018   10:52 Diperbarui: 28 Agustus 2018   10:56 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gong Raksasa/dok penulis

Warga Kampung Cigoong Desa Karanghegar Kecamaran Pabuaran, Subang, Jawa Barat, saat ini sedang disibukkan dengan upaya membuat gong (goong-Sunda) raksasa, yang disebut-sebut akan menjadi gong terbesar di Tanah Air. Hampir setiap waktu, untuk menyelesaikannya, warga setempat  kini berusaha menyelesaikan goong tersebut.

"Pengerjaaannya membutuhkan waktu agak lama, karena ukuran gongnya cukup besar," kata Bambang, tokoh masyarakat setempat.

Gong raksasa yang sedang dibuat tersebut, memiliki diameter 3,52 meter dan terbuat dari drum bekas. Kini, gong yang sudah menghabiskan  ratusan drum bekas yang dilas dengan teliti tersebut, sedang memasuki masa pengecatan.

Jika sudah terbentuk dan selesai, rencananya, goong tersebut akan dipasang di pintu masuk Kampung Cigoong. "Ini untuk tanda bahwa Kampung Cigoong  Desa Karanghegar, merupakan sentra goong di Subang dan Jawa Barat," kata Bambang.

Kampung Cigoong Desa Karanghegar Kecamatan Pabuaran, Subang, Jawa Barat, selama ini memang dikenal sebagai sentra gong. Ini terjadi karena kebanyakan warganya mahir membuat goong mulai dari yang ukuran kecil hingga besar. Membuat gong juga, sejauh ini menjadi mata pencaharian warga setempat dan merupakan warisan orang tua mereka.

Yang khas dari gong di kampung ini, pembuatannya  dengan cara tradisional, mengikuti cara pembuatan pendahulunya.

"Meskipun banyak cara yang lebih modern dalam pembuatannya, kami masih mempertahankan cara lama warisan orang tua. Cara tradisional, kami yakini bisa membuat gong berkualitas," kata Bambang.

Menurut  Bambang, gong raksasa yang mereka buat sekarang , selain untuk tanda bahwa kampung mereka merupakan sentra gong, juga untuk menghormati leluhur mereka, Mbah Goong.

"Mbah Goong, leluhur kami, dulu berprofesi sebagai pandai besi," katanya. 

Yang menarik, jika gong tersebut nanti dipukul, suaranya akan terdengar hingga jauh, mungkin terdengar hingga ke kampung tetangga....***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun